Page 48 - Microsoft Word - Lestari_Modul Ajar MK_Tanpa Kunci Jawaban
P. 48

48




                  ada  seperti  apa  adanya,  karena  realitas  adalah  apa  bisa  dimati.  Realisme
                  percaya  bahwa  kebenaran  adalah  apa  yang  dirasakan,  dapat  diamati,  dan

                  kebaikan yang ditemukan dalam hukum alam yang teratur.

                         Realisme menekankan pada akurasi, rincian, dan penggambaran alam
                  atau  kehidupan  kontemporer  seperti  apa  adanya.  Realisme  yang  Realisme

                  menekankan  pada  akurasi,  rincian,  dan  penggambaran  menolak  idealisasi
                  imajinatif  dalam  mendukung  pengamatan  menekankan  pada  penampilan

                  luar. Praksisnya di sekolah, kepada siswa seharusnya diajarkan informasi.

                  Guru harus mampu mengungkapkan tatanan dunia dan alam semesta ini.
                  Bahwa objek eksternal itu tidaklah imajiner. Beberapa tokoh aliran realism

                  adalah Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam McGucken, Francis Bacon,

                  John Locke, Galileo, David Hume, dan John Stuart Mill.
                         Pengalaman  siswa  tidak  independen,  melainkan  menentukan  reaksi

                  terhadap objek-objek eksternal. Pengalaman itu dipengaruhi oleh dunia luar

                  yang memiliki keberadaan nyata. Realis mengatakan bahwa pikiran, seperti
                  hal materi lainnya memiliki fungsi mekanis. Seperti halnya semua objek alam

                  semesta yang bisa "benar" atau "palsu", pikiran manusia juga bisa "benar"

                  atau "palsu". Perkembangan pikiran manusia merupakan bagian dari proses
                  perkembangan  dunia.  Bagi  kaum  realis,  pikiran  siswa  adalah  apa  yang

                  dipelajarinya. Pikiran memiliki banyak ruang untuk elevasi pengayaan dan

                  kreativitas. Jika konsep realis ini diterima dalam pendidikan maka, agaknya
                  kita  dipaksa  untuk  percaya  bahwa  pikiran  anak-anak  hanyalah  laksana

                  "kamera"  untuk  mendaftarkan  realitas  alam  semesta.  Implikasi  aliran

                  realisme bagi perilaku guru dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
                  1.  Rekapitulasi diperlukan untuk mewujudkan hasil dan pengetahuan yang

                      permanen;
                  2.  Satu  paket  materi  pelajaran  harus  disajikan  pada  pada  satu  kesatuan

                      waktu;

                  3.  Tidak ada tekanan atau paksaan belajar bagi siswa;
                  4.  Praktik pembelajaran yang bersifat menjejalkan harus dijauhi;

                  5.  Keseragaman harus menjadi prinsip dasar dalam segala hal;

                  6.  Isu-isu  umum  harus  diperkenalkan  pertama,  baru  kemudian
                      penjelasannya;
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53