Page 14 - Buku Diklat Hutan Loa Haur
P. 14

Di sebelah utara, hutan diklat berbatasan dengan Kecamatan Loa
             Kulu dan Loa Janan, di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan
             Muara Jawa, di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sepaku,
             dan di sebelah selatan berbatasan dengan Tahura Bukit Soeharto.


                Hutan Diklat Loa Haur berada pada tiga desa, yaitu Desa Loa Duri
             Ulu, Desa Loa Duri Ilir, dan sedikit berada di Desa Bakungan, yaitu se-
             belah barat Sungai Loa Haur. Selain ketiga desa itu, terdapat dua desa
             yang berdekatan, yaitu Desa Jembayan yang berada di sebelah barat
             Desa Bakungan dan Desa Batuah, di sebelah Timur Desa Loa Duri Ilir.

                Dengan demikian, setidaknya terdapat lima desa yang berhubung an
             dengan Hutan Diklat Loa Haur, yang sebagian masyarakatnya mem-
             punyai ketergantungan dengan lahan di kawasan hutan diklat.

                Berdasarkan peta sistem lahan yang meliputi geologi, tanah, topogra-
             fi ketinggian dan iklim (RePPPRot, 1987), terdapat empat sistem lahan
             pada Hutan Diklat Loa Haur. Yang paling besar (86 persen lahan atau
             sekitar 3.687 ha), merupakan system lahan TWH atau Teweh. Sisanya,
             11,6 persen system LHI (Lohai), 2,8 persen TWB (Tewai Baru), dan
             sebagian kecil (0,1 persen) system MPT alias Maput.


                Topografi hutan sebagian besar (hampir 90 persen) datar, dengan
             ketinggian antara 10–50 meter dari permukaan laut. Hanya sebagian
             yang bergelombang, berbukit-bukit, hingga ketinggian 212 meter dari
             permukaan laut.

                Wilayah Hutan Diklat Loa Haur termasuk ke dalam Daerah Aliran
             Sungai (DAS) Mahakam. Di dalam kawasan terdapat dua anak su  ngai
             yang mengalir ke Sungai Sepiak dan Sungai Miak. Keduanya akan ber-
             satu dengan Sungai Loa Haur yang bermuara di Sungai Mahakam.
             Karena itu, hutan pendidikan di Balai Diklat LHK Samarinda dina-
             makan Hutan Diklat Loa Haur.

                Menurut  sistem klasifikasi  iklim Schmidt  dan  Ferguson (1951),
             kawasan ini termasuk tipe iklim A, relatif sangat basah dengan rata-
             rata curah hujan tinggi, berkisar antara 1.682 - 2.314 mm per tahun,
             dengan jumlah hari hujan rata-rata 70 – 154 hari per tahun. Curah
             hujan terendah pada Agustus, sedangkan curah hujan tertinggi pada
             Desember, dengan kelembaban nisbi rata-rata 85 persen dan suhu
             udara 20–36°C.




           4                            MENGELOLA HUTAN DIKLAT                                                               DUA DEKADE HUTAN DIKLAT LOA HAUR, KALIMANTAN TIMUR        5
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19