Page 17 - Buku Diklat Hutan Loa Haur
P. 17

kemudian, dilakukan tata batas definitif, yang hasilnya menetapkan
             bahwa hutan diklat ini mempunyai panjang batas hutan 30,2 kilometer
             dengan luas 4.310 ha. Berdasarkan hasil tata batas definitif itu, pada
             pekan terakhir September 2002, Menteri Kehutanan menetapkan
             hutan diklat BLK/SKMA seluas 4.310 ha di kawasan Bukit Soeharto.


                Pengembangan Hutan Diklat Loa Haur dimulai pada 1999. Saat itu
             Balai Latihan Kehutanan Samarinda dipimpin Ir. B. Hermes Kudik
             MBA. Pengembangan dimulai dengan pembangunan kampus yang
             terdiri dari asrama 240 m2, ruang kelas 240 m2, rumah jaga 72 m2,
             gudang 40 m2, ruang makan dan dapur 150 m2. Bangunan panggung
             dari kayu ulin ini didirikan pada batas kawasan hutan diklat, dan
             berada di pinggir Sungai Miak.

                Selain kampus, pengembangan dilakukan dengan antara lain pe na-
             naman pengayaan, pembuatan persemaian, dan penanaman dengan sis-
             tem agroforestry, meski anggarannya masih terbatas.

                Saat itu, kampus Sungai Miak dapat diakses melalui Pusat Studi
             Rehabilitasi Hutan (Pusrehut) yang dikelola Universitas Mulawarman,
             dengan menggunakan jalan eks-logging hingga ke Km 47. Jalur lain
             bisa ditempuh dari Desa Batuah melalui Km 26, dan Km 23. Namun,
             setelah Kampus Sungai Miak terbakar pada 2012, akses Km 47 tak
             pernah lagi digunakan. Kondisi jalan sangat jelek, bahkan tak dapat
             dilalui kendaraan roda-4.

                Sekitar  2013,  sejak  kolaborasi  pemanfaatan  jalan  eks  logging
             untuk pengangkutan batubara, akses menuju hutan diklat menjadi
             dua jalur. Pertama melalui jalan poros Samarinda - Balikpapan, lalu
             belok kanan pada Km 23, di Desa Batuah. Dari sini melalui jalan desa
             sekitar satu kilometer, lalu mamakai jalan angkut batubara ke Kampus
             Bukit Lingga. Jarak dari simpang jalan poros ke Kampus Bukit Lingga
             sekitar 15 Km dengan waktu tempuh sekitar 15-20 menit jika kondisi
             jalan kering (tidak hujan).

                Jalur kedua adalah melalui jalan poros Samarinda - Tenggarong arah
             Desa Bakungan. Dari simpang Desa Bakungan ke Kampus Bukit Lingga
             hampir seluruhnya menggunakan jalan hauling tambang batubara, de-
             ngan waktu tempuh sekitar 15-20 menit. Kendaraan roda-4 dapat men-
             capai kampus jika jalan kering, tapi harus menggunakan mobil double
             gardan jika jalan basah.



 6  MENGELOLA HUTAN DIKLAT   DUA DEKADE HUTAN DIKLAT LOA HAUR, KALIMANTAN TIMUR       7
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22