Page 24 - Buku Diklat Hutan Loa Haur
P. 24
Atas dasar kesepakatan ini, Balai Pemantapan Kawasan Hutan
Wilayah VI Samarinda menggelar orientasi batas Hutan Diklat Loa
Haur, pada 2008. Orientasi ini dilakukan untuk mengecek kembali
kondisi tata batas. Hasilnya, batas keliling Hutan Diklat Loa Haur ter-
catat 30.169,62 meter. Jumlah pal batas yang seharusnya 323 unit, hanya
tinggal empat pal yang masih utuh, sisanya 319 unit tidak ditemukan
atau hilang.
Sepanjang jalan yang merupakan batas Hutan Diklat Loa Haur, pal
batas tidak ditemukan. Ini terjadi akibat pelebaran jalan tambang yang
dilakukan oleh PT. Welarco Subur Jaya. Empat pal yang masih tersisa
merupakan pal batas pemeliharaan yang dipasang oleh Balai Diklat
Kehutanan Samarinda, tapi posisinya tak bisa lagi dijadikan acuan.
Soalnya, letaknya berada di kanan jalan, padahal berdasarkan peta hasil
tata batas, seharusnya ada di kiri jalan.
Patroli dan Jalan Batu Bara
Pada sebagian ruas jalan yang berimpitan dengan hutan diklat, terdapat
jalan bekas angkutan logging yang digunakan sebagai jalan hauling batu
bara. PT. Baramulti Suksessarana menyampaikan permohonan untuk
menjadinya jalan angkutan batu bara, dan Kepala Balai Diklat Kehutanan
Samarinda dengan persetujan Kepala Pusat Diklat Kehutanan me-
nyampaikan “tidak keberatan”.
Pada buku Rencana Pengelolaan KHDTK Hutan Diklat tahun 2005
dan tahun 2008, hutan diklat terbagi ke dalam empat zonasi, yaitu
(1) zona hutan untuk kegiatan diklat pengelolaan hutan dan kawasan
lindung; (2) zona hutan untuk kegiatan diklat konservasi alam dan
sumber daya hayati; (3) zona hutan untuk kegiatan diklat produksi hasil
hutan; dan (4) zona penyangga.
Pembagian zonasi ini dilakukan berdasarkan Keputusan Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan, tanggal 24 Desember 2002 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Hutan Pendidikan dan Pelatihan.
Sejak kampus Sungai Miak dibangun, pengelola hutan diklat juga
melakukan upaya pengayaan tanaman hutan, baik secara monokultur
maupun dengan sistem agroforestry. Bibit meranti, gaharu, dan rotan
pulut, mulai disiapkan, dan di antaranya ditanam pada 2004, di pinggir
Sungai Miak.
14 MENGELOLA HUTAN DIKLAT DUA DEKADE HUTAN DIKLAT LOA HAUR, KALIMANTAN TIMUR 15