Page 78 - Buku Diklat Hutan Loa Haur
P. 78

dan pengelolaan hutan, dan reboisasi/rehabilitasi mengadobsi praktek
             pengelolaan hutan oleh masyarakat lokal.

                Pada 2019 Kementerian LHK telah merumuskan beberapa prin-
             sip forest city untuk perencanaan Calon Ibu Kota Negara sebagai re-
             komendasi dari hasil KLHS Rapid Assessment. yaitu:

                 1.  Berbasis pengelolaan DAS. Sebagian besar dari 38 DAS di da-
                    lam dan sekitar wilayah IKN area tangkapannya kecil-kecil dan
                    rasio debit maksimum dan minimum besar, serta lansekap ber-
                    bukit-bukit dengan curah hujan tinggi. Ini mengharuskan pe-
                    ngelolaan hulu-hilir.
                    Untuk itu, beberapa program perlu dilakukan yaitu wilayah re-
                    sapan dan pengatur tata air dijaga tutupannya, area kars harus
                    dilindungi. Pemanfaatan ruang yang berfungsi sebagai wilayah
                    penyangga, tangkapan air dan pemelihara sungai-sungai pasang
                    surut harus menerapkan prinsip-prinsip ekoriparian. Selain itu
                    melakukan rehabilitasi, revegetasi, dan pengkayaan lansekap hi-
                    jau untuk perbaikan fungsi DAS, mencegah longsor dan banjir
                    setempat.
                 2.  Memiliki jaringan ruang hijau yang terstruktur. Untuk mening-
                    katkan daya dukung, dibutuhkan jaringan ruang perlindungan
                    dan wilayah yang butuh perlakuan hati-hati yang terhubung de-
                    ngan koridor-koridor yang ramah lingkungan. Terdapat tiga ja-
                    ringan ruang hijau, yaitu
                    a)  Jaringan Ruang Hijau Utama yang memiliki fungsi perlin-
                        dungan : kawasan hutan konservasi (Tahura), kawasan hutan
                        lindung, daerah jelajah dan habitat utama satwa kunci

                    b)  Jaringan Ruang Hijau Sekunder yang memiliki fungsi pe-
                        nyangga dan estetika: area ekoriparian dan pesisir, area wisa-
                        ta alam, kebun raya dan kebun bibit/persemaian, area bernilai
                        konservasi tinggi dan kantong karbon, area pengkayaan/re-
                        vitalisasi ekosistem hutan hujan tropis
                    c)  Jaringan Ruang Terbuka berbasis air yang berfungsi menjaga
                        tata air dan mencegah longsor dan banjir : sungai, danau, em-
                        bung, waduk, teluk, dan infrastruktur tampungan air lainnya
                 3.  Memanfaatkan sekitar 50 persen wilayah untuk dikembangkan,
                    namun dengan kepadatan dan proporsi lahan terbangun rendah.

                 4.  Konsumsi air harus sangat efisien



           68                           MENGELOLA HUTAN DIKLAT                                                               DUA DEKADE HUTAN DIKLAT LOA HAUR, KALIMANTAN TIMUR      69
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83