Page 39 - MODUL ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
P. 39

Modul Sejarah kelas XI KD 3.1


                       Dengan dibukanya perkebunan di daerah pedalaman, maka rakyat di desa-

               desa langsung berhubungan dengan dunia modern. Mereka mulai benar-benar

               mengenal artinya uang. Mereka juga mengenal hasil bumi yang diekspor dan

               barang luar negeri yang diimpor, seperti tekstil. Hal ini tentu membawa kemajuan

               bagi petani. Sebaliknya usaha bangsa sendiri banyak yang terdesak, misalnya

               usaha kerajinan, seperti pertenunan menjadi mati. Di antara pekerja-pekerjanya

               banyak yang pindah bekerja di perkebunan dan pabrik-pabrik. Karena adanya

               perkebunan- perkebunan itu, Hindia Belanda menjadi negeri pengekspor hasil

               perkebunan.



               Undang-Undang Gula (Suiker Wet)

                       Dalam undang-undang ini ditetapkan bahwa tebu tidak boleh diangkut ke

               luar  Indonesia,  tetapi  harus  diproses  di  dalam  negeri.  Pabrik  gula  milik

               pemerintah akan dihapus secara bertahap dan diambil alih oleh pihak swasta.

               Pihak swasta juga diberi kesempatan yang luas untuk mendirikan pabrik gula

               baru.

                       Sejak itu Hindia Belanda menjadi negara produsen hasil perkebunan yang

               penting.  Apalagi  sesudah  Terusan  Suez  dibuka,  perkebunan  tebu  menjadi

               bertambah luas, dan produksi gula juga meningkat.






















                                            Gambar : Pabrik gula (sumber
                                       https://klatenqta.wordpress.com/dulu- dan-

                                            kini/pabrik-gula-gondang-baru/


                                                           34
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44