Page 40 - MODUL ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
P. 40
Modul Sejarah kelas XI KD 3.1
Terbukanya Indonesia bagi swasta asing berakibat munculnya
perkebunan- perkebunan swasta asing di Indonesiaseperti perkebunan teh dan
kina di Jawa Barat, perkebunan tembakau di Deli, Sumatera Timur, perkebunan
tebu di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan perkebunan karet di Serdang. Selain
di bidang perkebunan, juga terjadi penanaman modal di bidang pertambangan,
seperti tambang timah di Bangka dan tambang batu bara di Umbilin.
Khusus perkebunan di Sumatera Timur yaitu Deli dan Serdang, tenaga
kerjanya didatangkan dari Cina di bawah sistem kontrak. Dengan hapusnya
sistem perbudakan, maka sistem kerja kontrak kelihatan sebagai jalan yang
paling logis bagi perkebunan- perkebunan Sumatera Timur, untuk memperoleh
jaminan bahwa mereka dapat memperoleh dan menahan pekerja-pekerja untuk
beberapa tahun.
Dalam tahun 1888 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan
pertama mengenai persyaratan hubungan kerja kuli kontrak di Sumatera Timur
yang disebut (Koelie Ordonnantie). Koeli Ordonnantie ini, yang mula-mula
hanya berlaku untuk Sumatera Timur tetapi kemudian berlaku pula di semua
wilayah Hindia Belanda di luar Jawa, memberi jaminan-jaminan tertentu pada
majikan terhadap kemungkinan pekerja- pekerja melarikan diri sebelum masa
kerja mereka menurut kontrak kerja habis. Di lain pihak juga diadakan peraturan-
peraturan yang melindungi para pekerja terhadap tindakan sewenang-wenang
dari sang majikan. Untuk memberi kekuatan pada peratuan-peraturan dalam
Koeli Ordonnantie, dimasukkan pula peraturan mengenai hukuman-hukuman
yang dapat dikenakan terhadap pelanggaran, baik dari pihak majikan maupun
dari pihak pekerja. Dalam kenyataan ternyata bahwa ancaman hukuman yang
dapat dikenakan terhadap pihak majikan hanya merupakan peraturan di atas
kertas jarang atau tidak pernah dilaksanakan. Dengan demikian ancaman
hukuman untuk pelanggaran-pelanggaran hanya jatuh di atas pundak pekerja-
pekerja perkebunan. Ancaman hukuman yang dapat dikenakan pelaksanaan
35