Page 271 - Microsoft Word - bb69-8248-e5c4-df26
P. 271

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
                        Gambar 4.23. Para pahlawan  yang gugur  dalam peristiwa G 30 S/PKI.
                         Dari kiri ke kanan, Letjen Ahmad Yani, Mayjen Suprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen S.
                        Parman, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, Brigjen DI Panjaitan, Lettu Pierre Tendean, Brigradir
                        Polisi Karel Satsuit Tubun, Kolonel Katamso, Letkol Sugiyono.

                           Pada  tanggal  1  Oktober  1965  pemimpin  Gerakan  30  September  Letnan
                        Kolonel Untung mengumumkan melalui RRI Jakarta tentang  gerakan  yang
                        telah dilakukannya. Dalam pengumuman tersebut disebutkan bahwa Gerakan
                        30 September merupakan gerakan internal Angkatan Darat untuk menertibkan
                        anggota Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintah
                        Presiden Soekarno. Selain itu, diumumkan juga tentang pembentukan Dewan
                        Revolusi,  pendemisioneran  Kabinet  Dwikora,  dan  pemberlakuan  pangkat
                        letnan kolonel sebagai pangkat tertinggi dalam TNI. Pengumuman ini segera
                        menyebar pada 1 Oktober 1965 dan menimbulkan kebingungan di masyarakat.
                           Mayor Jenderal Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando
                        Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) memutuskan segera mengambil alih
                        pimpinan  TNI  Angkatan  Darat  karena  Jenderal  Ahmad  Yani  selaku  Men/
                        Pangad saat itu belum diketahui keberadaannya. Setelah berhasil menghimpun
                        pasukan yang masih setia kepada Pancasila, operasi penumpasan Gerakan 30
                        September pun segera dilakukan.
                           Operasi penumpasan G 30 S/PKI dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto
                        bersama  Resimen  Para  Komando Angkatan  Darat  (RPKAD)  dan  Batalyon
                        328/Para Divisi Siliwangi. Pada malam hari tanggal 1 Oktober 1965, RPKAD
                        yang dipimpin oleh Kolonel Sarwo Edhi Wibowo berhasil menguasai kembali
                        RRI   Jakarta  dan  kantor  telekomunikasi.  Selanjutnya,  Mayjen  Soeharto





                                                                          Ilmu Pengetahuan Sosial          257














                                         https://kherysuryawan.blogspot.com
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276