Page 46 - Legenda Rawa Pening
P. 46

dengan hati-hati. Tidak lama kemudian sosok tersebut
            menjawab,  “Ya,  benar,  akulah  Ki  Hajar  Salokantara.
            Siapa Ki Sanak ini? Ada perlu apa Ki Sanak datang ke

            tempat ini dan mengganggu semadiku?” tanya Ki Hajar
            Salokantara dengan suara berat penuh kewibawaan..
                 Betapa girang hati Baro Klinting mendapati sosok

            yang selama ini dirindukannya. Dengan sembah sujud
            di hadapan Ki Hajar Salokantara, Baro Klinting berkata,
            “Ampun, Tuan, saya Baro Klinting, anak Endang Sawitri
            dari Desa Ngasem” jawab Baro Klinting.

                 “Desa Ngasem? Endang Sawitri? Mungkinkah ia ini
            anakku?” gumam Ki Hajar Salokantara.
                 Perlahan Ki Hajar Salokantara membuka matanya

            dan  menatap  Baro  Klinting.  Alangkah  terkejutnya  Ki
            Hajar karena yang sedang berada di hadapannya adalah
            seekor  ular  naga.  Belum  hilang  keterkejutan  Ki  Hajar

            Salokantara,  Baro  Klinting  berujar  bahwa  ia  sedang
            mencari ayah kandungnya yang sedang bertapa.
                 Awalnya, Ki Hajar ragu. Akan tetapi, dengan bukti

            klinthingan yang dipakai Baro Klinting, Ki Hajar dapat
            mengenali bahwa ular naga itu mungkin benar anaknya.
            Namun, dia masih menaruh curiga terhadap ular naga
            yang  mengaku  sebagai  anak  Endang  Sawitri,  jelmaan

            pusaka sakti miliknya. Ki Hajar menghendaki bukti satu







                                          34
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51