Page 50 - Legenda Rawa Pening
P. 50

agar  kutuk  ular  naga  yang  disandang  anaknya  dapat
            segera hilang dan Baro Klinting dapat berubah wujud
            menjadi manusia seutuhnya. Dengan penuh kepatuhan,

            Baro  Klinting  menuruti  perintah  ayah  kandung  yang
            telah lama dirindukannya.



                                         ***



                 Di belahan lain lereng Gunung Telomoyo terdapat
            sebuah  desa  yang  bernama  Desa  Pathok.  Suatu  hari

            penduduk Desa Pathok, desa di kaki Gunung Telomoyo,
            akan  mengadakan  pesta  sedekah  bumi  setelah  panen
            usai. Mereka akan mengadakan pertunjukkan berbagai

            macam  tarian.  Untuk  memeriahkan  pesta  itu,  para
            pemuda desa beramai-ramai mencari daging binatang
            di hutan.  Daging  itu  nantinya  dimasak  dan  dijadikan

            santapan  pesta.  Namun,  mereka  tidak  mendapatkan
            seekor binatang pun di hutan. Karena merasa kesal dan
            putus asa, mereka memutuskan untuk kembali ke desa.
            Dalam  perjalanan  pulang,  mereka  beristirahat  di  kaki

            Gunung  Telomoyo  itu.  Salah  seorang  dari  rombongan
            pemuda  desa  itu  menancapkan  golok  ke tanah  tebing

            di  sekitar  tempat  mereka  melepas  lelah.  Alangkah
            terkejutnya  pemuda  itu  karena  dari  tanah  yang
            ditancapi  golok  itu  keluar  darah  segar.  Kejadian  itu




                                          38
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55