Page 55 - Legenda Rawa Pening
P. 55

Sesaat kemudian, Baro Klinting berlari dari rumah
            Nyai  Latung  dan  kembali  ke  keramaian  pesta.  Ia
            mencoba  lagi  untuk  meminta  hidangan  dalam  pesta

            yang  diadakan  oleh  penduduk  Desa  Pathok.  Namun,
            penduduk tetap menolak kehadiran anak itu.
                 Baro  Klinting  yang  marah  berlari  ke  tengah-

            tengah arena pesta. Ia berdiri berkacak pinggang dan
            mengadakan sayembara. Ia menancapkan sebatang lidi
            ke tanah. Ia menantang barang siapa dapat mencabut
            lidi itu, ia adalah orang hebat.

                 “Ayo, ... siapa yang bisa mencabut lidi ini?” tantang
            Baro Klinthing.
                 Semua orang menertawakan Baro Klinting. Mereka

            mengejek dan menganggap anak kecil itu sudah gila.
                 “Ayo, ... siapa yang bisa mencabut lidi ini?” kembali
            Baro Klinting menantang penduduk desa.

                 Penduduk desa makin marah dengan kelakuan Baro
            Klinting.  Mereka  hanya  ingin  Baro  Klinting  pergi  dari
            desa mereka. Seorang lelaki tinggi besar maju menjadi

            orang pertama yang menerima tantangan Baro Klinting.
            Dengan badan besar yang kuat ia berusaha mencabut
            lidi yang tertancap. Namun, lidi itu tidak dapat tercabut.
            Justru  lelaki  itu  terlempar  hingga  keluar  dari  arena

            pesta tempat lidi itu tertancap.







                                          43
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60