Page 3 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 3

atau  media  massa,  resensi  buku,  maupun  buku.  Termasuk  di  dalamnya
               kemampuan  dalam  melakukan  penelitian  ilmiah  yang  dilanjutkan  dengan
               penyusunan laporan penelitian ilmiah bahkan sampai pada tahap diseminasi.
                  Mata Kuliah Bahasa Indonesia di perguruan tinggi mempunyai peran penting
               untuk  memfasilitasi  mahasiswa  dalam  mengembangkan  kemampuan  menulis
               ilmiah. Keberhasilan Mata Kuliah Bahasa Indonesia pun tidak lepas dari adanya
               buku  ajar.  Buku  ajar  ini  hadir  diharapkan  mampu  menjawab  kebutuhan
               mahasiswa  dalam  belajar,  memberi  kemudahan  kepada  mahasiswa  dalam
               memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan.
               Buku ajar ini juga diharapkan dapat menjadi sarana pembuka jalan yang dapat
               membuka cakrawala mahasiswa terhadap proses belajar mengajar yang akan
               ditempuhnya.  Untuk  itu,  sangat  diharapkan  bila  sebagai  sumber  belajar  bagi
               mahasiswa, buku ajar ini dapat memberikan ilustrasi dan contoh-contoh yang
               berkaitan dengan materi yang dibahas dalam suatu bidang studi.
                  Buku  ajar  Bahasa  Indonesia  untuk  perguruan  tinggi  ini  menggunakan
               pendekatan  aktif.  Pada  metode  pembelajaran  aktif  setiap  materi  yang  baru
               harus  dikaitkan  dengan  berbagai  pengetahuan  dan  pengalaman  yang  ada
               sebelumnya.  Materi  pembelajaran  yang  baru  disediakan  secara  aktif  dengan
               pengetahuan  yang  sudah  ada.  Agar  mahasiswa  dapat  belajar  secara  aktif,
               dosen perlu menciptakan strategi yang tepat guna agar mahasiswa mempunyai
               motivasi  yang  tinggi  untuk  belajar  (Mulyasa,  2004:  241).  Dari  uraian  di  atas
               dapat  ditarik  beberapa  perbedaan  antara  pembelajaran  aktif  dan  pendekatan
               pembelajaran  konvensional,  yaitu:  pembelajaran  konvensional,  berpusat  pada
               dosen,  penekanan  pada  menerima  pengetahuan,  kurang  menyenangkan,
               kurang memberdayakan indera dan potensi mahasiswa, menggunakan metode
               yang monoton, kurang banyak media yang digunakan, tidak perlu disesuaikan
               dengan  pengetahuan  yang  sudah  ada.  Berbeda  dengan  pembelajaran
               konvensional,  pembelajaran  aktif  lebih  berpusat  pada  mahasiswa,  penekanan
               pada  menemukan,  sangat  menyenangkan,  memberdayakan  semua  potensi
               mahasiswa,  menggunakan  banyak  metode,  menggunakan  banyak  media,  dan
               disesuaikan dengan pengetahuan yang sudah ada.















               Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif                          2
   1   2   3   4   5   6   7   8