Page 8 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 8
kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk
budaya. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana berpikir dan
pendukung pertumbuhan, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tanpa peran bahasa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak
dapat berkembang. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan
bahasa, maka seseorang akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa
merupakan cerminan daya nalar/pikiran seseorang (Sunaryo, 2006: 6).
Sejalan dengan uraian di atas dapat diformulasikan bahwa semakin
tinggi kemampuan berbahasa seseorang, semakin tinggi pula
kemampuan berpikirnya; semakin teratur cara bahasa seseorang,
semakin teratur pula cara berpikirnya. Dengan berpegang pada formula
itulah dapat disarikan bahwa seseorang tidak mungkin menjadi intelektual
tanpa menguasai bahasa. Seorang intelektual pasti berpikir dan dalam
proses berpikir itu pasti memerlukan bahasa. Itulah pentingnya bahasa
dan batasan akan ragam bahasa.
4. Ragam Bahasa Ilmiah dan Nonilmiah
a. Ragam Bahasa Ilmiah
Kemampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan
persyaratan mutlak untuk melakukan kegiatan ilmiah sebab bahasa
merupakan sarana komunikasi ilmiah yang pokok. Tanpa penguasaan
tata bahasa dan kosakata yang baik akan sukar bagi seorang ilmuwan
untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada pihak lain. Dengan
bahasa selaku alat komunikasi, kita bukan saja menyampaikan
informasi tetapi juga argumentasi dan kejelasan kosakata serta logika
tata bahasa merupakan persyaratan utama.
Pada ragam bahasa ilmiah pengguna bahasa dituntut untuk
menerapkan kecermatan dalam penalaran dan berbahasa. Dalam hal
bahasa, seperti karya tulis dan laporan penelitian harus memenuhi
ragam bahasa standar (formal) atau terpelajar dan bukan bahasa
informal/pergaulan. Bahasa ilmiah merupakan ragam bahasa yang
disusun dengan menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang telah
disempurnakan dan digunakan untuk kepentingan ilmiah. Bahasa
yang digunakan dalam bahasa ilmiah adalah bahasa pasif, yaitu
bahasa yang mengungkapkan bahwa penulis hanya berperan sebagai
media penyampai maksud, dan bukan sebagai pelaku. Bahasa ilmiah
juga bersifat informatif, yaitu memberikan sebuah informasi
pengetahuan yang diungkapkan secara langsung berdasarkan fakta.
Ide/informasi tersebut benar-benar sesuai dengan fakta yang
diterima, serta dapat dibuktikan secara nyata.
Pada saat membuat karya ilmiah sudah selayaknya mahasiswa
menggunakan ragam bahasa tulis ilmiah pula. Akan tetapi, ternyata di
dalam tulisan ilmiah, bahasa Indonesia yang digunakan tidak selalu
baku dan benar, banyak kesalahan yang sering muncul dalam tulisan
ilmiah. Hal tersebut membuat karya ilmiah menjadi menyimpang dari
standar penulisannya. Selain itu, agar pembaca terhindar dari
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 7