Page 9 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 9
ambiguitas, maka bahasa ilmiah diungkapkan secara lugas dan
lengkap. Konsistensi dalam menulis harus tetap dijaga,
seperti pemilihan kata, penggunaan singkatan, frasa, klausa, kalimat,
tanda baca dan paragraf. Hal tersebut bertujuan agar pembaca dapat
dengan mudah memahami jalan pikiran penulis.
b. Ragam Bahasa Nonilmiah
1) Prokem
Bahasa prokem adalah bahasa sandi, yang dipakai/digemari
kalangan remaja tertentu. Bahasa prokem digunakan sebagai
sarana komunikasi di antara remaja dalam kelompoknya (dalam
masa tertentu). Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan
remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi
kelompok usia lain (dengan tujuan agar pihak lain tidak dapat
mengetahui apa yang dibicarakan). Bahasa prokem itu tumbuh
dan berkembang sesuai dengan latar belakang sosial dan budaya
pemakainya.
Berikut ini beberapa contoh kosakata dalam bahasa prokem:
Tabel 2. Perbedaan Kata-kata Prokem dan Kata-kata Ilmiah
Kata-kata Prokem Kata-kata Ilmiah
Bokap Bapak
Bonyok Bapak dan Ibu
Hebring Sangat Hebat
Lebay Berlebihan
Rempong Kompleks
2) Slang
Ragam bahasa slang merupakan ragam bahasa tidak resmi,
yang sifatnya musiman, dipakai oleh kelompok sosial tertentu
untuk berkomunikasi secara internal. Slang hanyalah transformasi
parsial dari bahasa Indonesia menurut pola-pola tertentu. Contoh:
kata mobil dapat diubah wujudnya menjadi bo'il, bolim, demobs
atau kosmob. Kata-kata slang yang lain, seperti: ngapain, elu lagi
elu lagi, biarin, kenapa, mana tahan, kate siape, dan sebagainya.
3) Jargon
Kata jargon merupakan kata-kata teknis yang digunakan
secara terbatas dalam bidang ilmu, profesi, atau kelompok
tertentu.
Contoh:
Dok (dokter)
Prof (profesor)
Sus (suster)
Sikon (situasi dan kondisi)
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 8