Page 11 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 11

a.  Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan
                        kaidah pada bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun
                        tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
                     b.  Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat
                        diterima akal sehat (logis).
                     c.  Ide  yang  diungkapkan  harus  tepat  dan  hanya  mengandung  satu
                        makna.  Hal  ini  tergantung  pada  ketepatan  memilih  kata/diksi  dan
                        penyusunan  struktur  kalimat.  Jadi,  kalimat  yang  digunakan  harus
                        efektif.
                     d.  Kata  yang  dipilih  harus  bernilai  denotative,  yaitu  makna  yang
                        sebenarnya.
                     e.  Ide  yang  diungkapkan  dalam  kalimat  harus  padat  isi/bernas.  Oleh
                        sebab  itu,  penggunaan  kata  dalam  kalimat  seperlunya  saja,  tetapi
                        pemilihannya tepat.
                     f.  Pengungkapan  ide  dalam  kalimat  ataupun  alinea  harus  lugas,  yaitu
                        langsung menuju pada sasaran.
                     g.  Unsur  ide  dalam  kalimat  ataupun  alinea  diungkapkan  secara
                        runtun/sistematis.
                     h.  Ide  yang  diungkapkan  dalam  kalimat  harus  jelas  sehingga  tidak
                        menimbulkan salah tafsir/ambigu.

                  6.  Ragam Bahasa Berdasarkan Media Penggunaan
                     a.  Ragam Baku dan Tidak Baku
                           Ragam baku merupakan ragam bahasa yang diakui oleh sebagian
                        besar  masyarakat  pemakainya  sebagai  bahasa  resmi  dan  sebagai
                        kerangka rujukan norma bahasa, sedangkan ragam tidak baku adalah
                        ragam  yang  ditandai  oleh  ciri-ciri  menyimpang  dari  norma  ragam
                        baku.  Ragam  bahasa  baku  memiliki  sifat  kemantapan  dinamis,
                        cendekia,  dan  seragam.  Kemantapan  diartikan  sebagai  kesesuaian
                        dengan kaidah bahasa dan dinamis, yaitu tidak kaku/fleksibel. Bersifat
                        cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi yang
                        lebih sering terlibat di dalamya adalah kaum terpelajar. Ragam baku
                        bersifat  seragam  karena  pada  dasarnya  pembakuan  bahasa
                        merupakan  proses  penyeragaman  bahasa.  Hal  itu  bertujuan  agar
                        dapat dipakai dan dimengerti setiap pemakainya.

                     b.  Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
                           Ragam  sosial  dapat  didefinisikan  sebagai  ragam  bahasa  yang
                        sebagian  aturan/kaidahnya  didasarkan  atas  kesepakatan  bersama
                        dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.  Sebagai
                        contoh,  penggunaan  dialek  dan  sosiolek.  Sedangkan,  ragam
                        fungsional  adalah  ragam  bahasa  yang  dikaitkan  dengan  profesi,
                        lembaga,  lingkungan  kerja,  atau  kegiatan  tertentu  lainnya.  Sebagai
                        contoh,  adanya  ragam  keagamaan,  ragam  kedokteran,  ragam
                        teknologi,  dan  lain-lain.  Keseluruhan  ragam  tersebut  memiliki  fungsi
                        pada bidangnya masing-masing.
               Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif                         10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16