Page 10 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 10

Jargon berfungsi  untuk mempermudah para penuturnya dalam
                           mengungkapkan keterangan yang panjang dan berbelit-belit atau
                           dikenal  dengan  bahasa  percakapan.  Untuk  bahasa  lisan  jargon
                           sering  digunakan,  akan  tetapi  untuk  bahasa  tulis  penggunaan
                           jargon tidak banyak digunakan.

                        4) Alay
                             Alay adalah  sebuah  istilah  yang  merujuk  pada  sebuah
                           fenomena  perilaku  remaja  di Indonesia. "Alay"  merupakan
                           singkatan  dari  "anak  layangan"  atau  "anak  lebay". Istilah  ini
                           merupakan  stereotipe  yang  menggambarkan  gaya  hidup  norak
                           atau kampungan. Dalam gaya bahasa, terutama bahasa tulis, alay
                           merujuk  pada  kesenangan remaja  dengan menggabungkan  huruf
                           besar-huruf  kecil,  menggabungkan  huruf  dengan  angka  dan
                           simbol,  atau  menyingkat  secara  berlebihan.  Dalam  gaya  bicara,
                           mereka  berbicara  dengan  intonasi  dan  gaya  yang  berlebihan.
                           Pengaruh  penggunaan  bahasa  Alay  ini,  sangat  mengganggu
                           apabila dimanifestasikan dalam karya ilmiah.
                             Berikut adalah contoh bahasa alay:
                              nPhA jDe gnE???????????????  (Mengapa jadi seperti ini?)
                              i dOn’t LiKe tHaT…………..     (Saya tidak suka)
                              maYbe???????????????        (Mungkin)
                             cyUsz M1e ap4???!!           (Lalu dengan siapa?)

                  5.  Ragam Bahasa Ilmiah dalam Karya Ilmiah
                        Ragam bahasa ilmiah merupakan sarana verbal yang efektif, efesien,
                     baik,  dan  benar.  Ragam  ini  biasa  digunakan  untuk  mengomunikasikan
                     proses  kegiatan  dan  hasil  penalaran  ilmiah,  misalnya  dalam  penulisan
                     proposal kegiatan ilmiah, proposal penelitian, proposal skripsi, tesis, atau
                     disertasi.  Ragam  bahasa  ilmiah  merupakan  ragam  bahasa  berdasarkan
                     pengelompokkan  menurut  jenis  pemakaiannya  dalam  bidang  kegiatan
                     yang  sesuai  dengan  sifat  keilmuannya.  Bahasa  Indonesia  harus
                     memenuhi  syarat  di  antaranya  benar  (sesuai  dengan  kaidah  bahasa
                     Indonesia baku), logis, cermat, dan sistematis.
                        Dalam  penulisan  karya  ilmiah,  selain  harus  memerhatikan  faktor
                     kebahasaan, kita juga harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar
                     kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata
                     karena hal tersebut merupakan sarana untuk mengungkapkan ide. Dalam
                     hal  ini,  kita  harus  memperhatikan  ketepatan  kata  yang  mengandung
                     gagasan atau ide yang ingin kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata
                     dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.
                        Setiap  ragam  bahasa  memiliki  ciri  khas  masing-masing.  Menurut
                     Nazar (2004: 9), ciri ragam bahasa Ilmiah sebagai berikut:




               Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif                          9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15