Page 38 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 38
4) Tanda koma wajib digunakan untuk memisahkan kata transisi
penghubung antarkalimat.
Contoh:
Bahkan, Tetapi,
Di samping itu, Oleh karena itu,
Kemudian, Sehubungan dengan itu,
Misalnya, Walaupun demikian,
Perhatikan contoh penggunaan dalam penulisan berikut ini:
Benar:
a) Jagalah staminamu sampai selesai pertandingan. Di samping
itu, kamu juga harus makan makanan bergizi tinggi.
b) Tampaknya, ia sudah sangat prima untuk bertanding.
Tetapi, ia harus bersabar menunggu lima hari lagi.
Salah:
a) Jagalah staminamu sampai selesai pertandingan. Di samping
itu kamu juga harus makan makanan bergizi tinggi.
b) Tampaknya, ia sudah sangat prima untuk bertanding. Tetapi
ia harus bersabar menunggu lima hari lagi.
Dalam pedoman ejaaan lama, kata yang biasa disebut kata
seru selalu diikuti tanda seru. Misalnya: Aduh! Ah! Wah! Kata seru
(fatis) seperri wah, ah, aduh, kasihan, o, dan ya harus diikuti
koma.
Benar:
(a) Wah, bisnis komunikasi 2004 sangat pesat.
(b) Sampah daun-daun dapat dijadikan pupuk. Karet bekas
ban mobil dapat dijadikan tali timba. Nah, inilah yang
dinamakan daur ulang.
Salah:
(a) Wah bisnis komunikasi 2004 sangat pesat.
(b) Sampah daun-daun dapat dijadikan pupuk. Karet bekas
ban mobil dapat dijadikan tali timba. Nah inilah yang
dinamakan daur ulang.
5) Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur atau bagian
alamat yang ditulis menyamping. jika ditulis ke bawah, unsur
tersebut tidak diakhiri koma. Perhatikan penulisan unsur alamat
yang benar berikut.
a) Jalan Hang Jebat III, Kebayoran Baru, Jakarta
b) Surabaya, 21 Juni 1992
c) Yth. lwan Setiawan
Jalan Srigading Nomor 125
Bitar Jawa Timur
6) Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 37