Page 159 - Diktat Fisika SMA Kelas X
P. 159

Besarnya perpindahan kalor setiap detik secara konveksi dapat dihitung dengan persamaan
               berikut:
                              H = h.A.(T 1 – T 2)
               dengan:
                       H      = banyaknya kalor yang mengalir setiap detik (J/s atau kal/s)
                                                           2 o
                                                                -1
                       h      = koefisien konfeksi (kal(s.cm . C) )
                                                                 2
                       A      = luas permukaan zat penghantar (m )
                       T     = perbedaan suhu antara dua permukaan (K)

               Contoh:
                                                                 o
               Seorang tanpa berpakaian memiliki suhu kulit 36  C berada di kamar mandi yang memiliki
                        o
                                                                   2
               suhu 24  C. Bila luas permukaan tubuh orang itu 2 m  dan koefisien konveksi tubuh manusia
                           -1
                        2
               7,1 J(s.m K) , maka berapa banyaknya kalor yang mengalir setiap sekon karena konveksi?

                                   o
               Diketahui: t 1  = 36  C
                                   O
                          t 2  = 24  C
                                            -1
                                         2
                          h  = 7,1 J(s.m K)
                                   2
                          A  = 2 m
               Ditanya:  H ….?
               Jawab:     H = h.A.(T 1 – T 2) = 7,1 x 2 x (36 – 24) = 170,4 J/s

               E.3 Radiasi (pancaran)

               Radiasi adalah perpindahan kalor dengan cara pancaran. Pada proses ini pemancaran kalor
               tidak  memerlukan  medium  (zat  perantara).  Misalnya  pemancaran  kalor  oleh  matahari  ke
               bumi.  Jika  suatu  benda  mudah  menerima  radiasi  kalor,  maka  benda  tersebut  juga  dengan
               mudah memancarkan kalor.

               Berdasarkan percobaan Stefan Boltzman
               Jumlah energy yang dipancarkan suatu permukaan benda setiap satuan luas dan setiap satuan
               waktu atau daya persatuan luas sebanding dengan pangkat empat suhu mutlaknya.

                                      P
                                               4
                                          . e .T
                                      A
               dengan:
                        P  = daya kalor yang dipancarkan oleh benda (watt)
                                                       2
                        A  = luas permukaan benda (m )
                        e  = emisivitas benda
                                                                             -4
                                                                 -8
                                                                          -2
                          = tetapan Stefan Boltzman (5,672 x 10  watt.m .K )
                        T  = suhu mutlak (K)
               Haarga emisivitas bergantung pada sifat permukaan zat dalam menerima atau memancarkan
               kalor. Untuk benda hitam sempurna mempunyai emisivitas paling baik, yaitu 1. Sedangkan
               benda lain memiliki emisivitas kurang dari 1.

               Contoh:
               Sebuah lampu piar mempunyai daya 60 watt dan mempunyai suhu 900 K. Bila emisivitas
               radiasi 0,8, maka berapakah luas filament lampu tersebut?

               Diketahui: P  = 60 watt
                          T  = 900 K



                  B u k u   F i s i k a   S M A   K e l a s   X                                Page   149
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164