Page 155 - Diktat Fisika SMA Kelas X
P. 155
Contoh:
o
-1
Sebuah calorimeter mempunyai kapasitas panas 50 kal.( C) berisi 100 gram zat cair bersuhu
o
o
25 C. Kemudian dimasukkan 200 gram baja bersuhu 80 C ke dalam calorimeter. Sehingga
o
-1
o
suhu calorimeter naik menjadi 45 C. Bila kalor jenis baja 0,120 kal.(g. C) , maka berapa
kalor jenis zat cair tersebut?
-1
o
Diketahui: C = 50 kal.( C)
m 1 = 100 gram
m 2 = 200 gram
o
t 1 = 25 C
0
t 2 = 80 C
0
-1
c 2 = 0,120 kal.(g. C)
0
t 3 = 45 C
Ditanya: c 1 ,,,,?
Jawab: Q yang lepas = Q yang diterima
Q baja = Q kalorimeter + Q zat cair
m 2 .c 2 .(t 2 – t 3) = C (t 3 – t 1) + m 1 . c 1 . (t 3 – t 1)
200 . 0,120 (80 – 45) = 50 . (45 – 25) + 100 . c 1 .(45 – 25)
1400 = 1000 + 2000.c 1
2000.c 1 = 400
-1
o
c 1 = 0,2 kal.(g. C)
D. Perubahan Wujud Zat
Pada tekanan dan suhu tertentu, suatu zat mempunyai wujud yang tertentu pula.
Apabila suatu zat dalam keadaan tertentu mempunyai lebih dari satu wujud, misalnya es yang
sedang melebur sebagian berbentuk padat dan sebagaian berbentuk cair. Dikatakan suhu zat
tersebut dalam keadaan seimbang artinya walaupun kalornya ditambah, suhunya tidak
berubah (tetap), sebab kalor tersebut digunakan untuk merubah wujud, bukan untuk
menaikkan suhu.
Di bawah ini diambil contoh perubahan
Suhu
o
wujud segumpal es bersuhu -10 o C yang ( C) F
o
dipanaskan sampai suhunya mencapai 120 C, 100 D Q U Q 3
E
sehingga wujudnya menjadi gas (uap air). Pada
Q 2
peristiwa tersebut wujud es tidak langsung
Kalor
berubah begitu saja menjadi uap, tetapi melalui 0 B Q L C (kalori)
beberapa tahap, seperti terlihat pada gambar -10 A Q 1
berikut.
Grafik di atas terjadi pada tekanan
Keterangan: normal, yaitu 1 atmosfer.
B = titik lebur es
B u k u F i s i k a S M A K e l a s X Page 145