Page 60 - Artikel Kesehatan RSUP Dr. Sardjito 2020
P. 60
Radioterapi ekterna
Pesawat radiasi eksternayang umum digunakan saat ini adalah akselerator linier (LINAC)
dan telecobalt. LINAC menggunakan sinar foton dan elektron, sedangkan telecobalt
menggunakan sinar gamma dalam proses terapi. Pesawatproton, neutron dan ion
beratbelum tersedia di Indonesia.
Secara umum teknik radioterapi eksterna terbagi menjadi teknik konvensional dan
konformal. Padaawalnya radioterapi yang diberikan masih menggunakan teknik
konvensional 2D, dimana target atau lapangan radiasi ditentukan berdasarkan penanda
tulang pada foto polos radiologi atau floroskopi.Seiring dengan ditemukannya CT
Scandan didukung dengan komputer dan piranti lunak untuk planning radioterapi,
teknikradioterapi secara bertahap beralih dari 2D menjadi teknik konformal 3 dimensi (3D
conformal radiotherapy). Semakin berkembangnyakomputer dan piranti lunak untuk
treatment planning system (TPS) memungkinkan perencaan radiasi yang lebih baik
berupa radioterapi konformal tingkat lanjut seperti: Intensity modulated radiation therapy
(IMRT), volumetric modulated arc therapy (VMAT), stereotactic radiosurgery (SRS),
stereotactic radiotherapy (SRT) dan stereotactic body radiation therapy (SBRT).
Konvensional 2D
Pengetahuan mengenai anatomi dan regional KGB berdasarkan penanda tulang menjadi
dasar penentuan target radiasi. Penentuan lapangan radiasi dibantu dengan foto polos
atau floroskopi dengan simulator. Umumnya lapangan dan berkas penyinaran cukup
sederhana. Dengan teknik konvensional dibutuhkan area radiasi yang luas sehingga
tidak sedikit jaringan sehat yang masuk ke dalam lapangan radiasi sehingga risiko
toksisitaspada jaringan sehat yang besar.(2)
3DCRT
Teknik ini menggunakan data CT-scanuntuk memetakan lokasi tumor secara 3 dimensi.
sehingga dapat lebih akurat dalam penentuan target. Selain itu, dengan teknik ini dapat
diketahui dosis yang diterima oleh target dan jaringan sehat. Berkas sinar disesuaikan
dengan bentuk target dan biasanya diberikan dari beberapa arah dengan tujuan untuk
mengurangi efek samping pada jaringan sehat dan meningkatkan dosis pada jaringan
tumor.(5)