Page 34 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 34

•   Kebajikan individu dalam masyarakat.



                  Islam  mengambil  suatu  kaidah  terbaik  antara  kedua  pandangan  yang  ekstrim

                  (kapitalis dan komunis) dan mencoba untuk membentuk keseimbangan di antara
                  keduanya. Sumber pedoman ekonomi Islam adalah al-Qur`an dan Sunnah Rasul.

                  Sedang hal-hal yang tidak secara jelas diatur dalam kedua sumber ajaran Islam
                  tersebut  diperoleh  ketentuannya  dengan  jalan  ijtihad.  Sistem  ekonomi  Islam

                  mempunyai perbedaan yang mendasar dengan sistem ekonomi yang lain, dimana

                  dalam sistem ekonomi Islam  terdapat  nilai  moral  dan nilai  ibadah dalam setiap
                  kegiatannya.



                  2.4. Sistem Pola Ekonomi Yang Berlaku, Berjalan, Dan Terjadinya
                      Perpaduan Dalam Tatanan Sistem Ekonomi Yang Telah Ada Didunia


                  A.  Sistem Pola Ekonomi Islam
                  Sistem ekonomi islam mulai lahir (kembali) pada era 40-an sampai 80-an dimana

                  pada saat itu sistem ekonomi dunia dikuasai oleh dua sistem besar yaitu kapitalisme

                  dan sosialisme.  Kebangkitan itu ditandai dengan kemunculan tokoh-tokoh pemikir
                  islam  seperti  Umar  Chapra,  Baqir  As-Sadr  dan  kawan-kawan.  Mereka  dijuluki

                  pemikir  ekonomi  islam  gerenasi  pertama,  karena  memang  kemunculan  pikiran-

                  pikiran  dan  karya-karynya  ditengah-tengah  dominasi  sistem  kapitalisme  dan
                  sosialisme pada saat itu.






                  Umar  Chapra  menjelaskan  secara  mendalam  bahwa  ekonomi  Islam  merupakan

                  cabang  ilmu  pengetahuan  yang  membantu  manusia  dalam  mewujudkan
                  kesejahteraannya melalui suatu alokasi dan distribusi sumber-sumber daya langka

                  yang sesuai dengan al–`iqtisad al–syariah atau tujuan yang ditetapkan berdasarkan
                  syariah,  tanpa  mengekang  kebebasan  individu  secara  berlebihan,  menciptakan

                  ketidakseimbangan  makroekonomi  dan  ekologi,  atau  melemahkan  solidaritas
                  keluarga dan sosial serta jalinan moral dari masyarakat.







                                                         28
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39