Page 38 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 38
Pertama, Burhani yaitu ilmu yang di dapatkan dari realitas atau empiris (melalui
penelitian dan observasi). Ilmu ekonomi islam (Islamic Economics) harus digali
dari penelitian dan observasi perilaku ekonomi manusia. Ilmu ekonomi islam tidak
bisa hanya berpedoman kepada Al-qur`an dan Hadist, tetapi juga harus dibuktikan
lewat pendekatan ilmiah dengan metodologi. Asmuni Syukir (2002) menjelaskan,
metodologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan
yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien.
Untuk menjadikan ekonomi islam sebagai sebuah sistem,
metodologi burhani sangat diperlukan, karena ilmu-ilmu barat pada umumnya
digali dari realitas yang ada pada manusia, kemudian disempurnakan oleh penalaran
akal dan menjadi sebuah teori-teori. Berbeda dengan islam, selain ilmu ekonomi
islam digali dari realitas-realitas kehidupan manusia, tetapi kedudukan wahyu tidak
bisa dinafikkan. Setelah dilakukan penelitian dan observasi untuk mengetahui
realitas yang ada, kemudian dipadukan dengan wahyu (Al-qur`an) agar ilmu yang
ada tidak membuang nilai-nilai moral dan agama.
Kedua, Bayani yaitu ilmu yang di dapat dari teks (Al-qur`an dan Hadist). Ekonomi
islam lahir dengan menawarkan konsep ekonomi relijius yang bersumber dari Al-
qur`an dan Hadist. Bayani berarti memahami teks sebagai pengetahuan. Ekonomi
islam mendasarkan kebenarannya pada wahyu, tetapi itu tidak cukup. Kebenaran
tersebut perlu diuji lewat observasi dan penelitian agar dapat memperoleh
kebenaran secara ilmiah. Ilmu ekonomi islam bersumber pada wahyu (Al-qur`an)
dan wahyu berasal dari firman-firman tuhan (Allah), oleh sebab itu islam
menganggap bahwa ekonomi islam (mu`amalah) datangnya dari Allah. Sudah
barang tentu ketika cita-cita untuk menjadikan sebuah sistem ekonomi yang adil
dan menjadikan kesejahteraan (maslahah) bagi umat manusia jawabannya adalah
sistem ekonomi islam. Tetapi lebih lanjut, kedepan jawaban itu perlu dibuktikan
dan diterapkan.
Ketiga, Irfani yaitu ilmu yang di dapatkan dari metafisik atau transedental
(pengalaman spiritual). Setelah ekonomi islam digali dari teks Al-qur`an dan Hadist
32