Page 9 - UKBM KD 3.1
P. 9

negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Maka sejak itu
                         rakyat masuk dalam babak bangsa yang merdeka, berdaulat, dan bernegara.Oleh
                         karena itu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 memperlihatkan
                         adanya hubungan yang prinsipil dengan Piagam Perdamaian PBB (Charter of
                         Peace).Di samping itu, bangsa Indonesia sejak awal berdirinya Republik Indonesia
                         telah menaruh perhatian besar terhadap PBB sebagai satu-satunya badan internasional
                         yang menjadi harapan bagi setiap bangsa di dunia pada umumnya dan Indonesia
                         khususnya.
                                 Harapan tersebut terpenuhi ketika PBB turut campur dalam peristiwa Agresi
                         Belanda    yang    dilancarkan   terhadap   wilayah    dan   kedaulatan    Republik
                         Indonesia.Bahkan PBB secara bersungguh-sungguh turut memerdekakan dan
                         berusaha menyelesaikan pertikaian bersenjata antara Indonesia dan Belanda selama
                         masa revolusi fisik (1945-1950).Pada tanggal 21 Januari 1949 Dewan Keamanan PBB
                         bersidang. Dalam sidang tersebut Amerika mengeluarkan resolusi yang disetujui oleh
                         semua negara anggota, yaitu:

                          1. Bebaskan presiden dan wakil presiden serta pemimpin-pemimpin Republik
                              Indonesia yang ditangkap pada tanggal 19 Desember 1948.
                          2. Memerintahkan KTN agar memberikan laporan lengkap mengenai situasi di
                              Indonesia sejak 19 Desember 1948.

                                 Di samping itu, hasil-hasil keputusan yang berhasil dicapai oleh PBB di
                          antaranya adalah:


                          1. Piagam pengakuan kedaulatan (27 Desember 1949).
                          2. Pembentukan RIS.
                          3. Pembentukan Uni Indonesia-Belanda.
                          4. Pembubaran tentara KNIL dan KL yang diintegrasikan ke dalam APRIS.
                          5. Piagam tentang kewarganegaraan.
                          6. Persetujuan tentang ekonomi-keuangan.
                          7. Masalah Irian Barat akan dibicarakan kembali setahun kemudian.

                                 Maka dalam pengakuan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949 berakhirlah
                          masa revolusi bersenjata di Indonesia dan secara de jure pihak Belanda telah
                          mengakui kemerdekaan Indonesia dalam bentuk negara Republik Indonesia Serikat
                          (RIS). Namun atas kesepakatan rakyat Indonesia, tanggal 17 Agustus 1950 RIS
                          dibubarkan dan dibentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).



                       b. Pelaksanaan KMB & Sikap Belanda Terhadap Kemerdekaan

                                  Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan yang dilaksanakan di Den
                           Haag, Belanda, dari 23 Agustus hingga 2 November1949 antara perwakilan

                           Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), yang
                           mewakili berbagai negara yang diciptakan Belanda di kepulauan Indonesia.        [1]

                           Sebelum konferensi ini, berlangsung tiga pertemuan tingkat tinggi antara Belanda

                           dan Indonesia, yaitu Perjanjian Linggarjati (1947), Perjanjian Renville (1948), dan
                           Perjanjian Roem-Royen (1949). Konferensi ini berakhir dengan kesediaan Belanda

                           untuk menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13