Page 134 - Kelas IX PAI BS press
P. 134

berdiri kerajaan-kerajaan lain, yaitu Jaelolo, Tidore, Bacan, dan Obi. Di
                           antara  kerajaan-kerajaan  itu,  Kerajaan  Ternate  yang  paling  maju.
                           Kerajaan  Ternate  banyak  menghasilkan  rempah-rempah  sehingga
                           Ternate  banyak  dikunjungi  oleh  pedagang-pedagang  dari  Jawa,
                           Melayu, Cina, dan Arab. Selain didatangi para pedagang, Ternate juga
                           memiliki kapal-kapal dagang yang sering berlayar ke daerah-daerah
                           lain.

                               Menurut catatan orang Portugis,
                           raja  di  Maluku  yang  mula-mula
                           memeluk agama Islam adalah
                           Raja  Ternate,  yaitu  Gapi  Baguna
                           atau Sultan Marhum yang masuk
                           Islam karena menerima pengaruh
                           dakwah dari Datuk Maulana Husin.
                           Ia  memerintah  tahun  1465-1485
                           M. Setelah wafat, beliau digantikan   Gambar 6.17. Kerajaan Ternate di
                           oleh   putranya,   Zainal  Abidin.  Maluku Utara
                           Pada tahun 1495 M, Zainal Abidin  Sumber: indotimnet.files.wordpress.
                           mewakilkan       pemerintahannya   com
                           kepada keluarganya karena ia memperdalam pengetahuan agama
                           Islam kepada Sunan Giri dan kemudian ke Malaka. Setelah kembali ke
                           Ternate, Zainal Abidin sangat giat menyebarkan agama Islam ke pulau-
                           pulau di sekitarnya, bahkan sampai ke Filipina Selatan.

                               Zainal  Abidin  hanya  memerintah  sampai  tahun  1500  M.    Secara
                           berturut-turut yang kemudian memerintah di Ternate adalah Sultan
                           Sirullah,  Sultan  Khairun,  dan  Sultan  Baabullah.  Sejak  pemerintahan
                           Sultan Khairun, di Maluku telah berdatangan bangsa Portugis,
                           Spanyol, dan Belanda. Di antara mereka, terjadi persaingan yang ketat
                           sehingga akhimya terjadi konflik. Bangsa Portugis berhasil mendirikan
                           benteng di  Ternate,  yaitu  Benteng  Sao  Paulo  dengan  dalih  bahwa
                           benteng tersebut dibangun untuk melindungi Ternate dari serangan
                           Tidore yang bersekutu dengan Spanyol. Namun, lambat laun, bangsa
                           Portugis melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan kebencian
                           rakyat Ternate. Misalnya, melakukan kegiatan monopoli perdagangan,
                           bersikap angkuh dan kasar, serta ikut campur masalah intern
                           Kesultanan Ternate.

                               Penguasa Ternate yang menentang Portugis adalah Sultan Khairun
                           yang  memerintah  pada  tahun  1550  M  sampai  1570  M  Ia  secara
                           tegas menolak kehadiran para misionaris Portugis di Ternate. Hal itu
                           membuat Portugis khawatir akan terusir dari bumi Ternate sehingga
                           dengan dalih mengadakan perjanjian perdamaian, Portugis di bawah
                           pimpinan De Mesqiuta, membunuh Sultan Khairun pada tahun 1570
                           M. Rakyat Ternate di bawah pimpinan putra Sultan Khairun, yaitu Sultan






                124     Kelas IX SMP/MTs                                                                                                              Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139