Page 135 - Kelas IX PAI BS press
P. 135

Baabullah,  akhirnya  mengangkat  senjata  melawan  bangsa  Portugis.
                              Setelah benteng Portugis dikepung selama lima tahun, pada tahun
                              1575 M, Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis dari Ternate.
                                 Di  bawah  pemerintahan  Sultan  Baabullah,  Kerajaan  Ternate
                              mencapai  masa  kejayaannya. Wilayah  dan  pengaruhnya  sangat  luas
                              meliputi daerah Mindanau (Filipina), seluruh kepulauan di Maluku,
                              Papua, dan Timor. Karena wilayahnya yang luas serta pelayaran dan
                              perdagangannya yang maju, Sultan Baabullah mendapat gelar Yang
                              Dipertuan di 72 pulau. Untuk menjaga keamanan wilayahnya, Ternate
                              memiliki  100  kapal  kora-kora.  Bersamaan  dengan  itu,  agama  Islam
                              juga tersebar sangat luas. Kerajaan Ternate telah berhasil membangun
                              armada laut yang cukup kuat sehingga mampu melindungi wilayahnya
                              yang cukup luas tersebut.

                                 Setelah Sultan Baabullah wafat, Kerajaan Ternate mulai melemah.
                              Pada  tahun  1580  M.  Kerajaan  Spanyol  dan  Portugal  menyerang
                              Ternate.  Sultan  Said  Barakati  berhasil  ditawan  Spanyol  dan  dibuang
                              ke Filipina. Kekalahan demi kekalahan yang dialami memaksa Ternate
                              meminta  bantuan  Belanda.  Belanda  bersedia  membantu  dengan
                              syarat  VOC diberi hak monopoli perdagangan di Maluku. Akhirnya
                              Kerajaan  Ternate  berhasil  mengalahkan  Spanyol,  tetapi  dengan
                              imbalan yang sangat mahal. Belanda secara perlahan-lahan menguasai
                              Ternate. Pada tanggal 26 Juni 1607 M, Sultan Ternate menandatangani
                              kontrak monopoli VOC di Maluku. Pada tahun 1607 M pula, Belanda
                              membangun benteng Oranje di  Ternate  yang  merupakan  benteng
                              pertama mereka di Nusantara.
                                 Makin lama kekuasan dan pengaruh Belanda di Ternate semakin
                              kuat. Bersamaan dengan itu pula, terjadi pemberontakan dan konflik
                              internal di Kerajaan Ternate sehingga Kerajaan Ternate mulai melemah
                              dan akhirnya runtuh.

                           i.   Kerajaan Tidore
                                 Kerajaan Tidore  adalah  kerajaan  Islam  yang  berpusat  di  wilayah
                              Kota Tidore, Maluku Utara. Kerajaan Tidore terletak di sebelah selatan
                              Ternate.  Menurut  silsilah  raja-raja  Ternate  dan  Tidore,  Raja  Tidore
                              pertama adalah Syahadati alias Muhammad Naqal yang naik tahta
                              sekitar tahun 1081 M. Baru pada raja yang ke-9, yaitu Cirililiati yang
                              kembali ingin memeluk agama Islam, berkat dakwah Syekh Mansur dari
                              Arab. Setelah masuk Islam bersama para pembesar kerajaan lainnya,
                              ia mendapat gelar Sultan Jamaluddin. Putra sulungnya juga masuk
                              Islam karena dakwah Syekh Mansur. Agama Islam masuk pertama kali
                              di Tidore  sekitar  tahun  1471  M.  (menurut  catatan  Portugis).  Setelah
                              Ternate berhasil meluaskan wilayahnya dan membentuk persekutuan
                              yang disebut  Uli Lima, Kerajaan  Tidore  juga  berhasil  memperluas






 Kelas IX SMP/MTs                                  Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  125
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140