Page 83 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 83
Udang vaname Bersifat Nokturnal
Karena bersifat nokturnal, vaname aktif mencari makan pada malam hari.
Pada siang hari, vaname beristirahat di dalam lumpur atau menempel
pada substrat tambak (Burrowing).
apabila didapati udang vaname aktif bergerak pada siang hari, hal ini
menjadi indikator adanya gangguan pada kualitas air, misalnya oksigen
terlarut dalam air yang kurang, perbedaan suhu air yang mencolok,
timbulnya senyawa beracun, atau kekurangan pakan.
Kanibalisme pada udang
udang merupakan bangsa hewan krustasea. semua jenis bangsa krustasea
umumnya bersifat kanibal, gemar memangsa sesama jenis. Karena itu
kanibalisme udang vaname kerap menjadi hal yang mengkhawatirkan
bagi pembudidaya.
Kanibalisme udang sering dijumpai saat terjadi molting (proses
pergantian kulit). saat molting pada udang akan mengeluarkan cairan
yang mengandung asam amino, enzim dan senyawa organik yang baunya
sangat merangsang nafsu makan udang. hal ini membangkitkan sifat
kanibalisme udang.
Kanibalisme udang berpotensi terjadi apabila dalam satu petak kolam/
tambak mempunyai banyak perbedaan ukuran udang. udang yang
berukuran lebih kecil sangat rentan dimakan oleh udang yang lebih besar.
selain itu, jika udang dalam kondisi kekurangan asupan makanan,
sifat kanibalisme udang bakal timbul. Perlu diusahakan ketersediaan
makanan terus-menerus di dalam tambak, baik dalam jumlah maupun
mutu yang memadai untuk menghindari sifat kanibalistis udang yang
muncul saat merasa lapar.
Proses alami molting udang vaname
Molting adalah pergantian kulit udang. Molting merupakan proses alami
dalam kehidupan udang, karena kulit udang tidak elastis, tersusun oleh
senyawa chitin yang keras.
saat molting terjadi, udang sangat rentan terhadap serangan penyakit,
dan rentan terhadap ancaman kanibalisme dari udang lainnya. supaya
udang vaname dapat melakukan molting dengan baik, kondisi lingkungan
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 69