Page 87 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 87
STRATEGI OPTIMALISASI PRODUKSI UDANG
SISTEM INTENSIF
saat ini, komoditas udang Litopenaeus vannamei dinilai sebagai salah satu
komoditas perikanan budidaya yang paling potensial untuk dikembangkan
agar dapat bersaing di pasar global mengingat penguasaan teknologi
budidaya yang tergolong sangat baik, dukungan pemerintah yang optimal
hingga kepada tingkat permintaan yang terus meningkat. Pemerintah
melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah menyiapkan strategi
terbaik agar produksi udang terus memiliki tren positif, diantaranya
melalui program pembangunan Shrimp Estate, revitalisasi tambak
intensif hingga kepada upaya untuk menyederhanakan sistem perijinan
agar tingkat kenyamanan dan keinginan untuk berinvestasi di sektor
produksi udang Vannamei semakin meningkat. semua ini diharapkan
dapat menjadi faktor pendukung bagi peningkatan nilai ekonomi ekspor
dan juga jumlah produksi udang Vannamei hingga 250% di tahun 2024.
Dari sisi teknis, intensifikasi sebuah sistem produksi dapat dijadikan
sebagai sarana untuk optimalisasi hasil sebuah sistem produksi. Tujuan
intensifikasi tentu tidak hanya fokus kepada peningkatan jumlah hasil
produksi, tetapi bagaimana peningkatan ini juga berdampak kepada
peningkatan efisiensi biaya produksi dan peningkatan nilai ekonomi
dari sistem produksi yang dilakukan. untuk udang Vannamei, area yang
dapat digunakan sebagai titik intervensi untuk peningkatan efisiensi,
antara lain melalui: (1) penggunaan pakan yang diformulasikan
khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik nutrisi yang dibutuhkan
oleh udang Vannamei untuk mendukung laju pertumbuhan yang lebih
baik, serta (2) penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi biaya
penggunaan listrik selama masa produksi. untuk pakan, hal ini dapat
dilakukan dengan men-subtitusi penggunaan bahan baku yang harganya
lebih mahal, seperti tepung ikan dan tepung bungkil kedelai dengan
bahan baku alternatif dengan nilai ekonomi yang lebih rendah seperti
penggunaan tepung hasil olahan jangung menjadi produk yang disebut
dengan Distillers Dried Grains with solubles (DDgs). hasil pengamatan
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 73