Page 4 - e-book sistem tanam paksa di indonesia
P. 4
E-BOOK SISTEM TANAM PAKSA DI INDONESIA
SISTEM TANAM PAKSA DI INDONESIA
1. Latar Belakang Sistem Tanam Paksa
Pernahkah kalian minum teh manis dipagi hari? Atau minum kopi di waktu sore hari dan
malam hari? Biasanya lebih enak untuk menikmati kopi sambil nongkrong bersama teman-
teman. Banyak varian kopi di Indonesia seperti Arabica, Robusta, dsb. Tahukah kalian kopi
dan teh sudah ada di Indonesia sejak kapan?
Ternyata kopi dan teh sudah ada sejak pemerintahan Kolonial Belanda. Melalui
kebijakan Cultuur Stelsel atau lebih dikenal dengan Sistem Tanam Paksa, kita saat ini dapat
menikmati teh dan kopi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kemudian apa itu Cultuur
Stelsel/ Sistem Tanam Paksa?
Pengertian dari Sistem Tanam Paksa adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur
Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan
sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu dan tarum
(nila). Hasil tanaman tersebut akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah
dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak
memiliki tanah harus bekerja selama 75 hari dalam setahun (20%) di kebun-kebun milik
pemerintah yang menjadi semacam pajak.
Kebijakan ini muncul dilatarbelakangi oleh defisitnya anggaran kas Belanda akibat
terlibat Perang Diponegoro. Maka untuk menyelamatkan Belanda dari ambang kebangkrutan,
Pemerintahan Belanda mengangkat Johannes van den Bosch sebagai gubernur jenderal di
Indonesia dengan tugas utama yaitu mencari dana semaksimal mungkin untuk mengisi kas
By Mohamad Ully Purwasatria, M.Pd 4