Page 29 - Emodul Prakarya SMA Kelas X Semester 1 KD 3.3
P. 29
Kabupaten Halmahera Tengah, potensi mangrove hampir
merata di seluruh kecamatan yaitu: di kecamatan Kobe,
Patani, Patani Utsrs, Pulau Gebe, Weda, Weda Selatan dan
Weda Utara. Wilayah-wilayah ini merupakan wilayah yang
memiliki hutan mangrove cukup luas sehingga dianggap
sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi sentral
produksi tepung dari buah mangrove.
Kabupaten Pulau Morotai potensi mangrove hanya
tersebar di tiga kecamatan yaitu: Morotai Selatan, Morotai
Selatan Barat, Morotai Utara. Formasi tersebut tersebar di
juara sungai Tutuku, Wayabuls, Gobo, Raja, Pilowo, Falila
dan Muara Gurua. Daerah-daerah ini merupakan daerah
yang memiliki hutan mangrove cukup luas, sehingga
dianggap sangat berpotensi jika dikembangkan, menjadi
sentra produksi tepung dari buah mangrove.
Pada e-modul ini akan diuraian contoh pengolahan
tepung buah mangrove.
Contoh : Pengolahan Tepung BuahMangrove
a. Pengolahan Tepung Buah Mangrove
Tepung buah mangrove adalah tepung yang diolah dari
jenis mangrove Burgeria sp. buah mangrove mempunyai
kandungan gizi yang cocok dikonsumsi sebagai sumber
energi. Hal ini disebabkan karena buah mangrove
mempunyai kandungan karbohidrat yang sangat tinggi
sekaligus rendah lemak. Buah mangove mengandung air
5,10% protein 1,10%, lemak 1,70%, karbohidrat 91,60%, dan abu
1,78%.
23