Page 124 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI.PELAJARAN KE 3 MEYAKINI ALLAH MAHA ESA DAN MAHA PEMBERI
P. 124
1) Makharijul huruf, yakni letak pengucapan huruf.
2) Panjang dan pendek bacaan. Kaidah-kaidah bacaan seperti yang
tercantum dalam ilmu tajwid. Irama dan intonasi bisa dibelajarkan untuk
menambah rasa senang membaca dan mendengarkan al-Qur’±n.
Guru perlu memperhatikan bacaan setiap peserta didik sampai target
mambaca fasih al-Qur’±n terpenuhi. Bila belum terpenuhi, maka harus
mengikuti remedial dan pengayaan. Guru tidak boleh menyarankan
peserta didik mengikuti kursus atau pengajian di luar sekolah. Guru perlu
melakukan pembelajaran tuntas membaca al-Qur’±n, mulai dari bacaan
satu surat pendek ke surat-surat pendek berikutnya. Apabila dalam
beberapa surat makharijul huruf sudah dikuasai maka peserta didik tidak
akan mengalami kesulitan untuk mempelajari bacaan-bacaan pada surat
panjang sekalipun.
5. Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Pembelajaran dimulai, guru mengucapkan salam dan mengajak
peserta didik berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat
duduk peserta didik disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta
didik.
4) Guru menyiapkan beberapa alternatif media/alat peraga/alat
bantu bisa berupa ilustrasi gambar atau tayangan visual (film) yang
relevan.
5) Guru memilih beberapa alternatif model/strategi/metode
pembelajaran yang digunakan di antaranya (a) pengantar interaktif
(menceritakan suasana melalui gambar atau tayangan visual/
film yang bersifat kontekstual kekinian) sebagai pintu masuk
pembelajaran Q.S. al , (b) diskusi mengenai pelajaran dengan
maksud saling mengusulkan cara memahami pelajaran.
b. Pelaksanaan
1) Semua peserta didik mencermati bacaan teks, kemudian salah satu
peserta didik membacanya.
2) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang hal yang
telah diamatinya. Apabila peserta didik mengalami kesulitan, guru
memberikan bimbingan dan panduan (stimulus) agar peserta didik
mencari tahu dengan cara menanya.
3) Pertanyaan peserta didik yang diharapkan tidak saja apa atau siapa,
tetapi mengapa dan bagaimana.
4) Pertanyaan peserta didik diinventarisir oleh guru.
Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 107