Page 100 - Ok _PEPERANGAN&SERANGANFINAL 05012018
P. 100
100 Peperangan dan Serangan
menurut kabar ada di Gunung Lawu.
Setelah dilakukan pembahasan yang
mendalam, rancangan besar Perintah
Siasat yang diajukan oleh Hutagalung,
tanggal 1 Januari 1949 disetujui. Khusus
mengenai “serangan spektakuler”
terhadap satu kota besar, Panglima
Divisi III/GM III Kolonel Bambang
Sugeng bersikukuh, bahwa yang harus
Letkol dr. Wiliater diserang adalah Yogyakarta.
Hutagalung Tiga alasan penting yang dikemukakan
Bambang Sugeng untuk memilih
Yogyakarta sebagai sasaran utama
Setelah Agresi Milter Belanda II, adalah:
Desember 1949, TNI mulai menyusun 1. Yogyakarta adalah Ibu kota RI,
strategi guna melakukan pukulan balik sehingga bila dapat direbut walau
terhadap tentara Belanda, dengan hanya untuk beberapa jam, akan
komando dari Panglima Sudirman dari berpengaruh besar terhadap
medan gerilya.
perjuangan Indonesia melawan
Dimulai dengan memutus jaringan Belanda.
telepon, merusak jalur kereta api, 2. Keberadaan banyak wartawan asing
menyerang konvoi Belanda, serta di Hotel Merdeka Yogyakarta, serta
tindakan sabotase lainnya Belanda masih terdapat anggota delegasi
terpaksa memperbanyak pos-pos UNCI (KTN) serta pengamat militer
di sepanjang jalan-jalan besar yang dari PBB.
menghubungkan kota-kota yang telah
diduduki. 3. Langsung di bawah wilayah Divisi
III/GM III sehingga tidak perlu
Hal ini berarti kekuatan pasukan persetujuan Panglima/GM lain dan
Belanda tersebar pada pos-pos kecil semua pasukan memahami dan
di seluruh daerah republik yang kini menguasai situasi/daerah operasi.
merupakan medan gerilya. Dalam
keadaaan pasukan Belanda yang Sejak dikeluarkan Perintah Siasat
sudah terpencar-pencar, mulailah TNI tertanggal 1 Januari 1949 dari Panglima
melakukan serangan terhadap Belanda. Divisi III/Gubernur Militer III, untuk
selalu mengadakan serangan terhadap
Pada 27 Desember 1948 Panglima tentara Belanda, telah dilancarkan
Besar Sudirman meninggalkan Desa beberapa serangan umum di wilayah
Karangnongko dan pindah ke desa di Divisi III/GM III.
lereng Gunung Wilis. Panglima Besar
Sudirman mengutus Kolonel Bambang Seluruh Divisi III dapat dikatakan
Supeno supaya mencari hubungan telah terlatih dalam menyerang
dengan Pemerintah pusat di Jawa, yang pertahanan tentara Belanda. Pimpinan
pemerintah sipil dari mulai Gubernur