Page 101 - Ok _PEPERANGAN&SERANGANFINAL 05012018
P. 101
Serangan Umum 1 Maret 101
Hal penting yang lain adalah, dunia
internasional harus mengetahui adanya
serangan Tentara Nasional Indonesia
terhadap tentara Belanda, terutama
terhadap Yogyakarta, Ibu kota
Republik. Dalam menyebarluaskan
berita ini ke dunia internasional
dibantu oleh Kol. T.B. Simatupang yang
bermarkas di Pedukuhan Banaran,
Kol. Bambang Sugeng Desa Banjarsari, untuk menghubungi
pemancar radio Angkatan Udara RI
(AURI) di Playen, dekat Wonosari, agar
setelah serangan dilancarkan berita
mengenai penyerangan besar-besaran
Wongsonegoro serta para Residen oleh TNI atas Yogyakarta segera
dan Bupati, selalu diikutsertakan dalam disiarkan.
rapat dan pengambilan keputusan yang
penting dan kerjasama yang baik, untuk Bambang Supeno kembali dan pada
memastikan dukungan logistik dari 11 Januari 1949 di Desa Wayang,
seluruh rakyat. terjadi pertemuan dengan Menteri
Pembangunan Supeno dan Menteri
Selanjutnya dibahas, pihak-pihak mana Kehakiman Susanto Tirtoprojo.
serta siapa saja yang perlu dilibatkan. Selama beberapa hari banyak tamu-
Untuk skenario tersebut, akan dicari tamu dari berbagai kota dan daerah
beberapa pemuda berbadan tinggi datang menemui Pak Dirman. Selama
dan tegap, yang lancar berbahasa perjalanan, Kapten Supardjo (ajudan
Belanda, Inggris atau Prancis dan akan Panglima Besar), selalu mengirimkan
dilengkapi dengan seragam perwira utusan untuk memberikan berita
TNI dari mulai sepatu sampai topi. kepada KBN-KBN, di mana rombongan
Mereka sudah harus siap di dalam berada.
kota, dan pada waktu penyerangan Pada awal Februari 1949 di perbatasan
telah dimulai, mereka harus masuk ke Jawa Timur, Letkol. dr. Wiliater
Hotel Merdeka guna menunjukkan Hutagalung—yang sejak September
diri kepada anggota-anggota UNCI 1948 diangkat menjadi Perwira Teritorial
serta wartawan-wartawan asing yang dan ditugaskan untuk membentuk
berada di hotel tersebut. Kolonel jaringan pesiapan gerilya di wilayah
Wiyono, Pejabat Kepala Bagian Pepolit Divisi II dan III—bertemu dengan
Kementerian Pertahanan yang juga Panglima Besar Jenderal Sudirman
berada di Gunung Sumbing akan untuk melaporkan mengenai resolusi
ditugaskan mencari pemuda-pemuda Dewan Keamanan PBB dan penolakan
yang sesuai dengan kriteria yang Belanda terhadap resolusi tersebut
telah ditentukan, terutama yang fasih dan melancarkan propaganda yang
berbahasa Belanda dan Inggris.
menyatakan bahwa Republik Indonesia
sudah tidak ada lagi.