Page 303 - Book Kelas IX Seni Budaya BS.indb
P. 303

berlangsung sepanjang pementasan). Bagian tengah (berisi
                             permasalahan yang dilakukan oleh tokoh protagonis dan
                             antagonis, atau biasa disebut dengan bagian yang ruwet
                             dan penuh konflik sampai mencapai puncak permasalahan).

                             Bagian akhir (berisi peleraian antara tokoh protagonis dan
                             antagonis, kemudian dilanjutkan penyelesaian masalah).
                         3)  Mencari latar cerita atau setting cerita di mana cerita
                             lakon berlangsung. Guna mewujudkan suatu pementasan
                             cerita lakon dibutuhkan penggambaran yang sanggup
                             mencerminkan di mana lakon atau peristiwa yang sedang
                             dinikmati itu terjadi. Latar cerita atau  setting cerita
                             mencakup tiga dimensi, yaitu dimensi ruang, waktu, dan
                             suasana. Dimensi ruang merupakan penggambaran dari
                             ruang atau tempat kejadian peristiwa dalam lakon tersebut
                             (ruang dalam artian ruang nyata, bisa daerah, negara, dan
                             lain-lain). Dimensi waktu merupakan penggambaran dari
                             waktu peristiwa dalam lakon itu terjadi (malam, siang,
                             pagi, tahun yang sudah dilalui, tahun yang akan dilalui dan
                             lain-lain). Dimensi suasana merupakan penggambaran dari
                             suasana dari lakon atau peristiwa itu sedang berlangsung
                             (damai, bahagia, peperangan, penuh keributan, mencekam,
                             ceria, dan lain-lain). Dimensi ruang, waktu, dan suasana ini
                             digunakan untuk mencari latar cerita yang ada dalam naskah
                             lakon dan diwujudkan sebagai acuan pembuatan setting atau
                             scenery serta suasana tiap pengadeganan lakon.

                         4)  Mencari penokohan yang ada dalam naskah lakon tersebut.
                             Tokoh-tokoh dalam cerita tidak hanya berfungsi menjalin
                             alur cerita (dengan jalan menjalin peristiwa-peristiwa atau
                             kejadian-kejadian) tetapi dapat juga berfungsi sebagai
                             pembentuk bahkan pencipta alur cerita. Tokoh adalah sumber
                             utama terjadinya plot, kejadian muncul dan berkembang
                             karena sikap, ucapan tokoh, bahkan dari sikap berlawanan
                             antar tokoh. Tokoh dalam teater atau tokoh yang akan kita
                             perankan juga berpribadi atau berwatak, maka tokoh itu
                             memiliki karakter yang berguna untuk penciptaan wujud
                             tokoh. Penokohan dalam teater secara umum dibagi menjadi
                             tiga bagian yaitu: Pertama, tokoh protagonis adalah tokoh
                             utama dalam lakon yang muncul ingin mengatasi berbagai
                             persoalan yang dihadapi dalam mencapai cita-citanya.
                             Kedua,  tokoh antagonis  adalah tokoh yang muncul dalam
                             lakon dan melawan atau menghalang-halangi cita-cita tokoh




                                                                      Seni Budaya       293
   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308