Page 304 - Book Kelas IX Seni Budaya BS.indb
P. 304

protagonis. Ketiga, tokoh tritagonis, yaitu tokoh yang muncul
                          dalam lakon dan berpihak pada kedua kubu atau malah
                          berada di luar kedua kubu, tokoh tritagonis merupakan pihak
                          ketiga.
              b. Penguasaan Peran

                  Kerja sutradara adalah membuat konsep pementasan dan melatih
              pemeran untuk menguasai peran yang akan dimainkan. Sutradara
              dan pemeran sudah harus menguasai peran yang hendak dipentaskan.
              Penguasaan peran ini sangat penting bagi seorang pemeran, karena yang
              dimainkan oleh seorang pemeran adalah peran yang ada dalam naskah
              lakon dan harus menghidupkan peran tersebut melalui dirinya. Untuk
              dapat menguasai dan menghayati peran yang akan dimainkan, seorang
              pemeran bisa melakukan langkah kerja sebagai berikut.

                  1)  Mengumpulkan tindakan pokok peran, yaitu mengidentifi kasi
                      tindakan-tindakan dan laku yang akan dimainkan oleh pemeran.
                      Misalnya, pemeran akan memainkan siswa yang nakal,
                      mungkin pada adegan pertama, tindakan pokoknya adalah
                      suka mengganggu siswa yang lain. Adegan kedua, melakukan
                      tindakan pokok marah-marah karena mendapat perlawanan dari
                      siswa yang lain. Adegan ketiga, siswa tersebut akan melakukan
                      tindakan pokok menjadi siswa yang alim dan tidak suka kalau
                      melihat siswa yang nakal karena sudah sadar bahwa tindakan
                      nakal itu tidak baik dan seterusnya.

                  2)  Mengumpulkan sifat dan watak peran dengan cara menganalisis
                      sifat dan watak peran dalam naskah lakon. Setelah mendapatkan
                      semua sifat dan watak peran, kemudian hubungkan dengan
                      tindakan pokok peran yang harus dikerjakan, setelah itu tinjau
                      kembali mana yang memungkinkan ditonjolkan sebagai alasan
                      untuk tindakan-tindakan peran.
                  3)  Mencari penonjolan karakter peran dengan cara mencari bagian-
                      bagian dalam naskah yang memungkinkan untuk ditonjolkan
                      karakter dari peran tersebut. Langkah ini dilakukan untuk
                      memberi gambaran sifat peran yang akan dimainkan. Misalnya,
                      peran Raja Lear adalah gambaran dari orang yang suka dipuji,
                      maka seorang pemeran harus menonjolkan sifat itu ketika
                      ada kesempatan dalam suatu adegan. Penonjolan ini bisa
                      digambarkan dengan pose tubuh, tingkah laku, cara berbicara,
                      dan ekspresi muka.







                294 Kelas IX SMP/MTs
   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309