Page 36 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 36

Indikator

               •   Membedakan gereja yang hanyalah gedung dengan gereja yang merupakan
                   orangnya.
               •   Menjelaskan mengapa gereja memiliki ciri-ciri yang khas sebagai kritik
                   terhadap umat Yahudi pada masa Yesus serta menyebutkan ciri-ciri tersebut.
               •  Menjelaskan arti kata ”ekklesia” yang merupakan kata asli ”gereja” dalam
                   bahasa Yunani.
               •   Menjelaskan beberapa aspek pergumulan gereja di masa lampau dan masa
                   kini.
               •   Menyebutkan beberapa contoh kegagalan gereja untuk hidup sesuai dengan
                   kehendak  Tuhan, serta menyusun rencana tentang bagaimana mengubah
                   kegagalan tersebut, bila hal itu mereka temukan di gereja mereka.


              A. Pendahuluan
              Kegiatan 1
              Guru mengajak siswa menyanyikan lagu  KJ 257: 1–3 ”Aku Gereja, Kau pun
              Gereja”

                 Ini adalah kegiatan apersepsi yang dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa
              dalam memasuki pembahasan topik ini. Dalam lagu ini kita menemukan penekanan
              bahwa gereja bukanlah gedungnya, melainkan orangnya. Orang-orang Kristen yang
              berkumpul disebut gereja sehingga gedung gereja sebetulnya tidak begitu berarti.
              Ada gereja yang dibangun dengan megah, ada yang sederhana, namun orang Kristen
              percaya bahwa apabila ada dua atau tiga orang berkumpul di dalam nama Yesus,
              maka di situlah Yesus hadir (bdk. Mat. 18: 20).
                 Saat ini ada banyak gereja yang ditutup atau dilarang dibangun. Ada kelompok-
              kelompok ekstrem yang berusaha menghalang-halangi dan mempersulit izin pem-
              bangun an gedung gereja. Bagi orang Kristen, hal ini tidak perlu terlalu dirisaukan,
              sebab kembali kita diingatkan bahwa yang paling penting dari sebuah gereja adalah
              orang-orangnya. Bagaimanakah para anggota gereja itu bergiat di dalam pelayanan
              gereja dan memberikan kesaksian mereka kepada dunia? Itulah yang menjadi inti
              bahasan kita dalam bab ini.
                 Siswa diminta membahas nyanyian di atas dengan teman sebangkunya. Hal
              ini dilakukan untuk mempermudah siswa mencari teman diskusinya. Kalau kelas
              terlalu kecil, guru dapat menjadikannya diskusi bersama. Doronglah siswa untuk
              lebih aktif berbicara, sementara guru lebih berperan sebagai fasilitator. Dari hasil
              diskusi, guru dapat menyimpulkan apakah para siswa sudah memiliki konsep yang
              benar tentang gereja, yaitu gereja bukanlah gedungnya, melainkan orang-orangnya.





                   Kelas IX SMP
              28
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41