Page 38 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 38

B. Gereja: Gedungnya atau Orangnya?

                 Empat puluh hari setelah Yesus naik ke surga, murid-murid-Nya berkumpul di
              sebuah rumah di Yerusalem. Tiba-tiba angin kencang bertiup di ruangan  yang
              terkunci itu. Lalu lidah api yang berkobar-kobar turun di atas kepala murid-murid.
              Sebuah kejadian aneh dialami oleh para murid.  Mendadak mereka berkata-kata
              dalam bahasa-bahasa asing.
                 Yerusalem saat itu penuh sesak dengan orang-orang dari berbagai negeri. Orang
              banyak datang ke kota itu untuk merayakan hari Pentakosta atau perayaan syukur
              untuk panen mereka di Bait Suci di kota itu. Murid-murid keluar dari tempat mereka
              berkumpul. Dan tiba-tiba semua orang yang mendengar mereka dan yang berasal
              dari berbagai tempat di dunia dapat memahami kata-kata mereka. Orang-orang itu
              berasal dari Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan

              Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir, Libia, Roma, Kreta, dan Arab. Mereka orang-orang
              Yahudi maupun bangsa-bangsa lain yang memeluk agama Yahudi. Semua terheran-
              heran. ”Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana
              mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita
              sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita?” (Kis. 2: 7–8).
                 Sebagian orang lagi bersikap sinis dan mengejek mereka. ”Mereka sedang mabuk
              anggur manis,” kata orang-orang ini tentang murid-murid Yesus. Petrus, salah seorang
              dari murid-murid itu bangkit dan memberikan kesaksiannya. Ia menceritakan bahwa
              apa yang disaksikan oleh orang-orang itu sudah dinubuatkan oleh Nabi Yoel:
                    Akan terjadi pada hari-hari terakhir demikianlah  firman Allah  bahwa Aku

                    akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-
                    laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat
                    penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
                    Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan
                    Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. (Kis. 2: 17–18)
                 Apa yang disaksikan oleh orang banyak itu tidak lain adalah bukti bahwa Yesus
              yang disalibkan dan yang telah bangkit dan naik ke surga itu, sungguh-sungguh
              berkuasa. ”Jadi apa yang harus kami lakukan?” tanya orang banyak itu. Para murid
              yang tadinya sangat ketakutan dan selalu bersembunyi, kini berubah menjadi
              orang-orang yang sangat berani dan penuh rasa percaya diri. Mereka dengan tegas
              memberikan kesaksian tentang pengalaman mereka bersama Kristus yang telah
              bangkit itu. Melalui kesaksian mereka yang sangat meyakinkan itu, orang banyak
              tergerak dan bertanya lebih jauh, ”Jadi apa yang harus kami lakukan?”
                 Petrus menjawab, ”Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
              dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu
              akan menerima karunia Roh Kudus.” (Kis. 2: 38).



                   Kelas IX SMP
              30
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43