Page 42 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 42

Ayat ini mengajarkan agar kita tetap berpegang teguh kepada kebenaran, namun
              mengungkapkan teguran-teguran kita dengan kasih. Pada saat yang sama kita pun
              harus berhati-hati supaya kita tidak menjadi seperti orang-orang Farisi yang dapat
              melihat selumbar di mata orang lain, namun gagal melihat balok di matanya sendiri
              (Mat. 7: 3).

              E. Pergumulan Gereja

              1. Gereja yang Terbuka
                 Bagaimanakah sifat gereja perdana? Dalam Kisah Para Rasul 2 digambarkan
              bahwa gereja perdana adalah gereja yang terbuka. Gereja ini terdiri dari orang-orang
              dari berbagai daerah di seluruh dunia. Ini berarti, walaupun pada mulanya murid-
              murid Yesus hanya terdiri dari orang-orang Yahudi, bahkan hanya dari satu daerah
              saja yaitu Galilea, gereja perdana sudah terdiri dari orang-orang yang berasal dari
              latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda-beda. Memang mulanya kebanyakan
              anggota gereja perdana adalah orang-orang Yahudi atau orang-orang Yahudi Helenis.
              Kemudian masuk mereka yang disebut sebagai ”orang-orang yang takut akan
              Allah”, yaitu orang-orang non-Yahudi yang tertarik dengan ajaran agama Yahudi,
              namun merasa belum sepenuhnya dapat menjalankan seluruh tuntutan hukum Taurat.
              Misalnya dalam Kisah 10: 1–2 kita menemukan Kornelius sebagai salah seorang
              yang demikian:
                    1  Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan
                    yang disebut pasukan Italia.   Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan
                                              2
                    Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa
                    berdoa kepada Allah.
                 Karena mereka belum dapat menerima dan menjalankan  Taurat sepenuhnya,
              maka orang-orang ini biasanya hanya mengikuti peribadahan Yahudi dari kejauhan.
              Mereka, misalnya, tidak diizinkan masuk ke dalam Bait Allah untuk beribadah. Itulah
              yang menyebabkan Petrus mula-mula enggan pergi untuk menemui orang-orang
              seperti Kornelius ini dan memberitakan Injil kepadanya. Baru setelah ia mendapatkan
              penglihatan dari Allah (Kis. 10: 9–17), ia bersedia menerima undangan Kornelius
              untuk mengunjunginya dan membaptiskan Kornelius.
                 Selain itu, gereja perdana juga terbuka bagi kepemimpinan perempuan. Banyak
              tokoh perempuan yang berkiprah di gereja perdana, seperti Lidia (Kis. 16: 14,
              40), Priskila (Kis. 18: 2, 18), Yunias (Rm. 16: 7). Ini adalah sebuah gerakan yang
              revolusioner bagi masa itu, sebab kaum perempuan tidak dianggap penting pada
              masa itu. Bahkan pernah ada doa seorang Yahudi yang berbunyi,









                   Kelas IX SMP
              34
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47