Page 47 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 47
Orang-orang Kristen perdana tidak menganggap milik mereka hanya untuk
mereka sendiri. Mereka saling membagikan apa yang mereka miliki sehingga tidak
ada seorang pun yang kekurangan. Cara hidup ini sungguh menarik, sebab sangat
berbeda dengan hidup sebagian orang yang materialistis sangat mementingkan harta
dan kekayaan. Orang yang materialistis selalu menilai orang lain dari apa yang orang
itu miliki, mobil apa yang mereka kendarai, merek pakaian yang mereka kenakan, di
daerah mana mereka, berapa luas rumahnya, di mana mereka berlibur, dan lain-lain.
Gaya hidup orang-orang ini, sungguh menarik bila kita mencatat apa yang
dikatakan oleh Warren Buffet salah satu milyuner terkaya di dunia. Ia memberikan
nasihat tentang bagaimana menjadi kaya. Kalau orang tertentu selalu melihat merek
pakaian yang mereka beli, maka Buffet yang kaya raya justru tidak peduli dengan
merek. Buffet mengatakan, ”Jangan membeli pakaian dengan melihat mereknya.
Belilah pakaian yang nyaman dipakai, walaupun itu pakaian yang murah.” Bagi
Buffet itu adalah resep menuju kaya.
Namun bagi orang Kristen perdana, gaya hidup itu didasarkan pada kecukupan
dari apa yang mereka butuhkan, bukan yang mereka inginkan. Kebutuhan dan
keinginan tidak sama. Kita dapat mengingini banyak hal, namun mungkin sekali
banyak di antaranya tidak kita butuhkan.
Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris yang berbunyi, Live simply, so
others can simply live! Artinya, ”Hiduplah sederhana, agar orang lain dapat sekadar
hidup!” Bila kita hidup berlebih-lebihan, makan minum secara berlebihan melampaui
batas kebutuhan kita, maka akan ada banyak orang yang hidup kekurangan. Tuhan
mengajarkan kita hidup dengan secukupnya, seperti yang dijalani oleh orang-orang
Kristen dari gereja perdana dengan cara berbagi dengan sesamanya.
Bagaimana dengan kehidupan siswa sendiri? Kapan terakhir mereka berbagi
dengan teman mereka? Dengan seseorang yang tidak mereka kenal? Apa yang mereka
berikan kepada orang itu? Sebagian dari makan siang mereka? Sebagian dari uang
jajan mereka? Pakaian mereka? Mintalah siswa untuk menceritakan pengalaman
mereka, dan bagaimana sikap orang tua mereka bila mengetahui apa yang mereka
lakukan kepada orang lain! Apakah mereka terkejut, bangga, memuji, atau memarahi
mereka? Nilai-nilai yang baik seperti berbagi, kepedulian dengan orang lain banyak
diperoleh dari nilai-nilai di dalam keluarga. Apabila orang tua tidak mengajarkan
anak-anaknya untuk berbagi dan berbelas kasih dengan orang lain, maka mungkin
sekali mereka tidak mempunyai empati serta keinginan berbagi dengan sesama.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
39