Page 50 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 50
H. Doa Penutup
Ya Bapa, terima kasih atas gereja yang telah Engkau panggil keluar untuk menjadi
pelayan-pelayan-Mu. Tolonglah kami agar kami sungguh-sungguh menjadi alat-Mu
di tengah-tengah dunia. Kami percaya bahwa Engkau tidak memandang diri kami
secara pribadi ataupun kondisi gedung gereja kami, karena kami mengerti bahwa
yang terpenting adalah kesungguhan kami untuk menjadi alat-alat-Mu. Dalam nama
Tuhan Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.
I. Penjelasan Bahan Alkitab
1. Kisah Para Rasul 2: 1–47
Kisah Para Rasul pasal 2 ini menceritakan tentang bagaimana Roh Kudus turun
pada hari Pentakosta. Bagi orang Yahudi, hari Pentakosta adalah peringatan pemberian
Dasa Titah kepada Musa serta perayaan panen bagi orang Yahudi (Shauvot). Ini
adalah hari yang sama yang disebutkan dalam Keluaran 34: 22. Pada hari itu, orang
Yahudi juga berkumpul untuk mempersembahkan buah-buah panen pertama mereka
di Bait Suci di Yerusalem (Ul. 26: 1–10). Itulah sebabnya, pada hari Pentakosta itu
banyak sekali orang yang datang ke Yerusalem.
Para murid berkumpul di sebuah tempat, lalu mendengar suara gemuruh dari
langit. Kemudian mereka melihat lidah api yang turun di atas kepala setiap murid.
Itulah hari Pentakosta yang dirayakan oleh gereja. Sejak itu sebagai hari turunnya
Roh Kudus yang menolong orang banyak memahami kata-kata para murid dalam
bahasa mereka masing-masing.
Banyak orang yang mendengar kata-kata para murid pada hari itu, masing-
masing dalam bahasa mereka sendiri. Mereka terkejut dan bertanya-tanya, apa arti
semua fenomena ini. Sebagian mengira para murid itu mabuk.
Dengan kepenuhan Roh Kudus, Petrus menjelaskan siapa Yesus yang telah
disalibkan dan bangkit itu. Yesus inilah yang dimaksudkan oleh Nabi Yoel (Yoel. 2:
28–32). Petrus menyatakan bahwa Yesus dari Nazaret ini telah dibangkitkan Allah
dari kematian sehingga baik kematian maupun kebangkitan-Nya terjadi karena
rencana Allah. Hal ini sudah dikatakan pula oleh Daud (Mzm. 16: 8–11)
Mendengar semua itu, banyak orang yang ketakutan dan menyesal. Mereka pun
bertanya-tanya, apa yang harus mereka lakukan? Petrus mengajak mereka bertobat
dan menyerahkan diri untuk dibaptiskan. Sekitar tiga ribu orang kemudian dibaptiskan
dan menjadi warga jemaat perdana gereja (Kis. 2: 37–41).
Orang-orang Kristen perdana berkumpul bersama setiap hari di Bait Suci dan
”memecahkan roti” di rumah masing-masing secara bergiliran. Artinya, mereka juga
berkumpul berpindah-pindah dari rumah yang satu ke rumah yang lain. Gedung
gereja seperti yang kita kenal sekarang belum ada, sebab mereka masih menganggap
diri mereka bagian dari umat Yahudi. Sambil menantikan kedatangan Yesus yang
Kelas IX SMP
42