Page 44 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 44

Hal ini tentu sangat berbeda dengan gereja perdana yang kita lihat terbentuk di
              Yerusalem. Artinya, gereja yang eksklusif seperti itu tentu berbeda dengan gereja
              yang dicita-citakan Tuhan Yesus sebagai sebuah komunitas yang terbuka.

              2.  Pemahaman tentang Ajaran yang Benar
                 Selain eksklusivisme kesukuan, mungkin ada gereja-gereja atau kelompok-
              kelompok orang Kristen tertentu yang menganggap dirinya yang paling benar dan
              suci. Di kota Korintus, jemaat terpecah-pecah karena ada kelompok-kelompok yang
              menganggap diri masing-masing sebagai yang paling benar, paling Kristen (1 Kor. 1:
              12–13). Sikap seperti ini tentu sangat keliru. Tuhan Yesus sendiri tidak mengajarkan
              kelompok yang satu lebih baik daripada kelompok yang lain.
                 Di daerah Pegunungan Appalachia di Amerika Serikat, ada sekelompok orang
              Kristen yang percaya bahwa mereka mengikuti ajaran yang benar. Hal ini dapat
              dibuktikan dengan cara menguji iman mereka dengan memegang ular-ular yang sangat
              berbisa. Kalau mereka digigit ular dan tidak mati, maka hal tersebut membuktikan
              bahwa mereka memiliki iman yang kuat dan benar. Pemahaman ini didasarkan pada
              Markus 16: 17–18,
                    17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
                    mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-
                    bahasa yang baru bagi mereka,  mereka akan memegang ular, dan sekalipun
                                                18
                    mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan
                    meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.
              Kegiatan 3
                 Dalam kegiatan ini guru mengajak siswa untuk mendiskusikan, sejauh mana Tuhan
              Yesus menjanjikan hal-hal di atas. Percayakah kita bahwa Tuhan akan melindungi
              kita? Kalau kita percaya, apakah itu berarti kita dapat bertindak semau kita? Sikap
              yang mirip dengan sikap ini adalah keyakinan bahwa Tuhan akan menyembuhkan
              kita bila kita berdoa. Sebagian orang mengatakan bahwa hal itu berarti kita tidak perlu
              ke dokter. Kalau sakit, berdoa sajalah. Kalau di rumah sakit, cabutlah semua selang-
              selang infus dan alat bantu pernapasan, lalu berdoa saja. Sudah tentu pemahaman ini
              terlalu ekstrim dan berbahaya. Kita percaya bahwa Tuhan akan melindungi kita dari
              mara bahaya. Kita percaya bahwa Tuhan sanggup menyembuhkan kita. Namun kita
              juga percaya bahwa Tuhan mengaruniakan kita akal dan pikiran sehingga kita tidak
              akan begitu saja menolak pergi ke dokter atau menghentikan pengobatan. Kita pun
              tidak akan dengan sengaja memegang ular dan meminum racun sambil mengharapkan
              kita akan tetap selamat, sebab hal itu sama dengan mencobai Tuhan.
                 Sudah tentu kita percaya bahwa Tuhan akan melindungi kita dari mara bahaya,
              namun kalau kita dengan sengaja memegang ular dan mengharapkan kita akan tetap
              selamat, bukankah itu sama dengan mencobai Tuhan? Kita dapat melihat hal yang
              serupa ketika Tuhan Yesus dicobai Iblis di padang gurun dan kepada-Nya dikatakan,


                   Kelas IX SMP
              36
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49