Page 12 - MATERI KELAS 5 SEM 1
P. 12
yang tidak tahu menjadi tahu dan merasa menyesal atas perbuatannya dan bertekad
untuk menjadi baik. Pertobatan meliputi 3 hal :
a. Penyangkalan diri dan perubahan (Kisah Para Rasul 3:19)
b. Menundukan diri dan kerelaan untuk diajar
c. Kerelaan untuk terus dibentuk (Yakobus 1:9-25)
Para nabi diutus Tuhan untuk mengajar dan memberitahu agar manusia bertobat,
Tuhan Yesus mengajar dan mengadakan mujizat agar manusia percaya dan bertobat
(Matius 4:17). Tuhan Yesus mengajar tentang pertobatan melalui perumpamaan anak
yang hilang. Diceritakan ada seorang bapa mempunyai 2 orang anak laki-laki, sisulung
dan si bungsu. Sibungsu meminta harta warisan yang menjadi haknya kepada bapanya.
Sibungsu pergi kekota tidak untuk mencari pekerjaan, tetapi untuk berfoya-foya sampai
habis hartnya. Setelah si bungsu hidup miskin dikota dan tidak bisa membeli makan,
akhirnya dia bekerja sebagai penjaga babi, suatu pekerjaan yang dianggap hina dan
paling rendah di Yahudi. Karena lapar ia sampai makan makanan untuk babi yang
dijaganya. Ketika itulah ia ingat akan kehidupannya di rumah bapanya yang serba
terpenuhi. Sibungsu sadar akan dosanya, ia sudah berdosa kepada Tuhan dan bapanya.
Ia pun meminta ijin untuk pulang kembali kepada bapanya. Si bungsu akan meminta
ampun atas dosa-dosanya kepada bapanya.
Bapa yang sudah menunggu sekian lama, menyambut kembali anaknya bungsu dengan
sukacita, dan mengadakan pesta. Bapa menyuruh hambanya untuk memakaikan jubah
yang paling baik dan mengenakan cincin kepadanya. Hal ini menunjukan bahwa anak
bungsu diterima kembali sebagai anaknya. Melihat keadaan ini, si sulung marah dan iri
hati terhadap sikap bapanya kepada si bungsu yang sudah menghabiskan harta
warisannya.
Bapa dalam perumpamaan tersebut menggambarkan Allah Bapa yang selalu mengasihi
dan mengampuni dosa manusia. Si bungsu adalah orang yang berdosa tetapi kemudian
bertobat, si sulung menggambarkan golongan orang yang suka apabila ada orang yang
bertobat, ia sebagai orang beragama hanya secara lahiriah, ia tidak taat bahkan
hidupnya jauh dari Allah. Tuhan Yesus mengingatkan agar setiap orang bertobat sebab
Kerajaan Allah sudah dekat (Matius 4:17 dan Lukas 15:7)
Kesimpulan
Bertobat berarti menyesali perbuatan yang tidak sesuai kehendak Tuhan, mengakui
tindakan yang menyedihkan hati Tuhan, berjanji tidak melakukannya lagi dan
mengubah sikap hidup kea rah yang baik yaitu tindakan yang menyenangkan hati
Tuhan. Dengan kata lain, pertobatan adalah perubahan pikiran yang menghasilkan
perubahan tingkah laku. Setiap orang berdosa harus bertobat sebagai tanggapan atas
anugerah keselamatan dari Allah yang disediakan bagi setiap manusia.