Page 140 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 140
Sebagai anggota pengurus dari Kartinifonds (Yayasan Kartini), Tjandistichting (Yayasan
Tjandi), Van Deventer- en Van Deventer-Maasstichting (Yayasan Van Deventer dan Van
Deventer-Maas), Joekes secara nyata memperjuangkan pendidikan di Hindia-Belanda.
Yayasan pertama (1912), yang dinamai sesuai nama pejuang awal emansipasi perempuan
Raden Adjeng Kartini (1879-1904), bertujuan untuk memberikan pendidikan berbahasa
Belanda kepada para gadis ‘pribumi’. Tjandistichting (1913) memberikan uang muka kepada
orang-orang Indonesia berbakat yang hendak melanjutkan hoger onderwijs (pendidikan
tinggi) di Belanda. Tokoh penting di balik kedua institusi itu adalah mr. C.Th. van Deventer
(1857-1915), terkenal akan artikelnya di Gids ‘Een eereschuld’ (Hutang budi) pada tahun
1899 dan juga sebagai anggota Vrijzinnig Democratische Bond (Partai Demokrasi Liberal).
Van Deventer Stichting (1917) memberikan kesempatan kepada para gadis Indonesia untuk
mengikuti voortgezet onderwijs (pendidikan lanjutan / sekolah menengah). Van Deventer-
Maas Stichting (1947) pada akhirnya tidak hanya mendorong kepentingan kesusilaan,
material, dan moral dari masyarakat ‘pribumi asli’, tetapi juga menjaga hubungan baik antara
di satu pihak masyarakat Belanda dan di lain pihak kelompok masyarakat pribumi dan
lainnya, yang menetap di Hindia. Sesaat sebelum meninggal, Nyonya E.M.L. van Deventer-
Maas (1857-1942) dalam testamennya menetapkan bahwa Van Deventer-Maas Stichting juga
harus didirikan jika Indonesia tidak lagi atau sebagiannya akan berada di bawah kekuasaan
Belanda: haruslah mungkin ‘het betreffende vermogen in het belang der inheemsche
bevolking aan te wenden’ (menggunakan kekayaan tersebut demi kepentingan masyarakat
pribumi). Menurut arsip Joekes keempat yayasan tersebut setelah kemerdekaan Indonesia juga
sempat tetap aktif.
Arsip dan sumber tercetak
1. Arsip pribadi A.M. Joekes, 1858-1962, kode akses 2.21.094
Untuk berkas ini digunakan inleiding (pengantar) dan nomor inventaris 198; 200; 206; 208;
421; 428; 431-435; 444; 449; 472-474; 477; 488; 491; 620-621.
Catatan: arsip juga berisi berkas-berkas tentang ayahnya A.M. Joekes, J.H. Liefrinck, dan
F.A. Liefrinck, semua pegawai pemerintah.
2. Berkas-berkas tentang Joekes
Berkas-berkas ini dapat ditemukan dalam arsip-arsip ‘Semarang-Cheribon
Stoomtrammaatschappij, 1893-1946’ (Jawatan Tram Uap Semarang-Cirebon, 1893-1946),
kode akses 2.20.17; ‘Semarang-Joana Stoomtrammaatschappij, 1881-1952’ (Jawatan Tram
Uap Semarang-Joana), kode akses 2.20.18; ‘Vier Zustermaatschappijen (Empat Jawatan
sejenis, di samping kedua jawatan yang sebelumnya disebut, dua lainnya adalah Oost-Java
Stoomtrammaatschappij / Jawatan Tram Uap Jawa Timur dan Serajoedal
Stoomtrammaatschappij / Jawatan Tram Uap Serajoedal), 1886-1971’, kode akses 2.20.14.01;
juga dalam ‘Serie personeelsdossiers van de vier Zustermaatschappijen, 1882-1966’ (Seri
139