Page 162 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 162

pelunasan hutang) termasuk juga dalam keseluruhan deskripsi pekerjaan dari departemen
               (secara resmi sampai tahun 1924). ‘Pandelingschap’ dengan ‘strandvonderij’ (perihal barang
               temuan pantai) diambil alih dari Departement Binnenlands Bestuur (Departemen
               Pemerintahan Dalam Negeri). Kemudian masih ada ‘(preventief) toezicht op de drukpers’
               (pengawasan preventif atas media cetak) dan ‘toezicht op het recht van vereniging en
               vergadering’ (pengawasan atas hak mengadakan perhimpunan dan rapat). Hingga awal abad
               ke-20 perhimpunan dan rapat yang bersifat kenegaraan dilarang. Hal yang sama berlaku juga
               bagi perhimpunan dan rapat yang membahayakan ketertiban umum. Tugas-tugas lainnya
               menyangkut ‘gevangeniswezen’ (urusan penjara); ‘gevangenis- en gerechtelijke statistiek’
               (statistik kepenjaraan dan pengadilan); ‘toezicht op de wees (voor Europeanen)- en
               boedelkamers (voornamelijk voor Vreemde Oosterlingen)’ (pengawasan atas balai harta
               peninggalan untuk masyarakat Eropa dan balai harta peninggalan terutama untuk masyarakat
               Timur-Asing), dan ‘onderzoek naar reglementen en keuren inzake politie’ (penelitian terhadap
               peraturan dan pemeriksaan mengenai kepolisian), yang disusun oleh para kepala
               pemerintahan daerah.

               Setelah tahun 1900 campur tangan pemerintah diperluas dan diintensifkan. Ini terwujud dalam
               kerangka Ethische Politik (Politik Etis), yang bertujuan mengembangkan Hindia-Belanda ke
               arah zelfbestuur (kepemerintahan wilayah yang otonom) menurut model barat. Di bawah
               kepemimpinan Belanda, dualisme yang ada dalam pelaksanaan pemerintahan lambat-laun
               harus memberi tempat bagi asosiasi: suatu sintesa dari norma dan nilai barat dan timur.
               Unifikasi adalah bagian proses emansipasi: mengganti perundang-undangan dan peraturan
               yang berlaku bagi setiap kelompok secara sendiri-sendiri dengan perundangan-undangan dan
               peraturan yang seragam bagi kesemuanya.

               Pengaruh yang lebih besar dari hukum Belanda terlihat antara lain dari penggantian
               pengawasan preventif atas media cetak dengan pengawasan respresif pada tahun 1906.
               Perlindungan atas pegawai Indonesia terhadap penyalahgunaan oleh pemberi kerja (barat)
               terwujud dalam Arbeidsinspectie (Inspeksi Buruh), yang pada tahun 1908 diberlakukan di
               seluruh Hindia-Belanda. Alasan pemberlakuan inspeksi tersebut adalah penyelidikan (yang
               dilaksanakan atas perintah pemerintah) terhadap ketidakadilan dalam penerapan
                                                                    42
               Koelieordonnantie (Ordonansi Buruh Kuli) di Sumatra.  Inspeksi berada di bawah Directeur
               van Justitie (Direktur Kehakiman). Dia juga dibebani tugas mengawasi perekrutan buruh kuli:
               agen perekrutan itu selanjutnya harus memiliki izin. Suatu undang-undang untuk mengatur
               hak perhimpunan dan penyelenggaraan rapat diumumkan pada tahun 1915, setahun sebelum
               didirikannya Volksraad (Dewan Rakyat). Juga pada tahun 1915 itu muncul Wetboek van
               Strafrecht (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana / KUHP) yang baru bagi semua kelompok
               masyarakat di Hindia-Belanda.

               Perang Dunia Pertama dan revolusi Rusia memberikan dampak yang mengagetkan. ‘Politiek
               élan’ (Politik pembangkit semangat perjuangan) harus menyingkir untuk kepentingan
               ekonomi. Belanda memperkuat cengkeramannya atas tanah jajahannya. Krisis ekonomi pada


               42
                 Lihat Bab 36 dan Bab 37 dalam buku panduan ini.
                                                                                                      161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167