Page 76 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 76

mendorong penduduk untuk menyatakan keluhan mereka dan ia sendiri juga menyampaikan
               kritiknya atas kebijakan yang dipakai. Ketika dia tidak menemukan pernyataan kritiknya di
               dalam laporan resmi (Batavia 1917), dia lalu mengolahnya dalam suatu brosur (di dalam
               arsipnya) yang diterbitkannya dan didistribusikannya sendiri.

               Pada tahun 1919 dia diberhentikan dari dinas pemerintah karena masa kerjanya telah habis.
               Namun, Le Febvre sendiri memiliki kesan bahwa pemerintah menggunakan alasan resmi ini
               untuk memberhentikannya. Dia, seperti yang diungkapkannya sendiri, bagi pemerintah ‘geen
               gemakkelijke resident geweest’ (bukan residen yang mudah) dan juga tidak mudah bagi  ‘de
               Europeanen, vooral niet voor de knoeiers onder hen’ (orang-orang Eropa, terutama bagi di
               antaranya yang bekerja serampangan). Pada bulan Mei 1919, berbagai kelompok orang
               Indonesia mengajukan petisi ke Gubernur-Jenderal J.P. van Limburg Stirum (1916-1921)
               yang meminta agar Le Febvre untuk sementara waktu masih menjabat sebagai residen.
               Tindakan itu menggambarkan simpati mereka, yang menunjukkan bahwa dalam kalangan luas
               ia dihargai sebagai: vriend der Indonesiërs (sahabat orang Indonesia), begitulah sebutan
               Sjahrir, pemimpin kelompok Republik di kemudian hari.

               Setelah meninggalkan Hindia, ia membuat tulisan-tulisan untuk Het Volk dan De Groene
               Amsterdammer tentang kebijakan kolonial dan pembentukan imperium kolonial Belanda.
               Menurutnya, kerusuhan tahun 1926 / 1927 di Jawa dan Sumatra telah bisa diramalkan
               (Socialistische Gids 1928). Tindakan penghematan dari Gubernur-Jenderal D. Fock (1921-
               1926), yang  diinstruksikan Den Haag untuk mengatasi kekurangan anggaran, telah
               memprovokasi perlawanan itu.

               Arsip dan sumber tercetak


               1.  Arsip pribadi J.D.L. le Febvre, 1893-1959, kode akses 2.21.205.01

               Lihat untuk bagian ini pendahuluan dan nomor inventaris 8-13; 20; 22-23; 26; 34-35; 39; 43.

               2.  Arsip dari Ministerie van Koloniën (Kementerian Urusan Tanah Jajahan) mulai
                   tahun 1850

               Informasi umum tentang tatanan, akses, dan seri khusus di dalam F.J.M. Otten (2004), Gids
               voor de archieven van de ministeries en de Hoge Colleges van Staat 1813-1940 (ING
               onderzoeksgids; Den Haag: Instituut voor Nederlandse Geschiedenis), Bab 16.
               Laporan dan advis Le Febvre dapat dicari dengan bantuan akses (indices ‘indeks’) pada
               openbaar archief (arsip umum) dalam rubrik-rubrik berikut:

               a.  Periode 1850-1900 (kode akses 2.10.02; 2.10.10): ‘Oost-Indische archipel’ (Kepulauan
                   Hindia-Timur); ‘Sumatra’.
                   Controleur (pengawas) di Buitengewesten (Wilayah Luar Jawa dan Madura) adalah
                   kepala pemerintah setempat. Ada kemungkinan arsip periode ini memuat berkas-berkas
                   tentang pengawas Le Febvre.

                                                                                                        75
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81