Page 80 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 80

Pada tahun 1910 pemerintah Hindia menugasinya untuk menulis studi tentang ‘nagari
               Minangkabau, masyarakat (hukum adat) pribumi di Pantai Barat Sumatra’. Arsip Westenenk
               berisi banyak bahan tentang hubungan hukum adat di Minangkabau, yang didasarkan pada
               matriarkat. Laporannya terbit pada tahun 1912 dan dicetak ulang dua kali. Laporan itu
               menjadi dasar dari Nagari-ordonnantie (Ordonansi Nagari) tahun 1914 (Staatsblad van
               Nederlandsch-Indië / Lembaran Negara Hindia-Belanda 1914 no. 774) yang bertujuan
               membentuk masyarakat hukum adat ini menjadi masyarakat pribumi menurut model barat.

               Westenenk adalah pegawai pemerintahan yang sejati. Perhatiannya yang besar dan di pelbagai
               segi terhadap Sumatra terbukti dengan adanya berkas yang tak terhitung jumlahnya dalam
               arsipnya. Ia mempelajari adat-istiadat dari berbagai kelompok masyarakat dan menuliskan
               cerita-cerita rakyatnya; ia melakukan penelitian arkeologi dan korespondensi tentang hal ini
               dengan pustakawan Bataviaasch Genootschap J.L.A. Brandes; Ia mendalami Melayu-Kubu
               (bahasa dari salah satu suku tertua di Sumatra) dan menyusun daftar katanya. Termasuk
               publikasi-publikasinya yang terkenal adalah buku Waar mensch en tijger buren zijn (Di mana
               manusia dan harimau bertetanggaan, 1927) dan buku Het rijk van Bittertong (Kerajaan Si
               Pahit Lidah, 1932). Lama sesudah kepergiannya, ‘Westenenk-weggetjes’ (jalanan setapak
               Westenenk) masih dikenal: jalanan setapak yang dibuatnya dengan parang di sekitar Fort de
               Kock di Pantai Barat, di titik-titik bagian yang indah dilengkapi dengan bangku-bangku untuk
               turis.

               Setelah kembali di Belanda (1925) ia diangkat menjadi Raadsman voor Studerenden
               (Penasihat bagi yang Sedang Belajar) pada Ministerie van Koloniën (Kementerian Urusan
               Tanah Jajahan). Selama empat tahun ia mengawasi kalangan muda, yang dengan bantuan
               pemerintah mempersiapkan diri untuk dinas Hindia, dan ia memberikan nasihat dan bantuan
               kepada Nederlandse onderdanen en andere personen van Indische afkomst (warga Belanda
               dan orang-orang lain keturunan Hindia). Ia mengajar bahasa Minangkabau di Instituut Kern
               Leiden (1927-1930) dan mulai bulan Februari 1929 sampai meninggal ia adalah komisaris
               pemerintah pada Koninklijk Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij / KNILM
               (Maskapai Angkutan Udara Kerajaan Hindia-Belanda) dan Koninklijke Paketvaart
               Maatschappij / KPM (Maskapai Pelayaran Kerajaan Belanda).

               Arsip dan sumber yang tercetak


               1.  Arsip pribadi L.C. Westenenk, 1893-1928, kode akses 2.21.205.71

               Banyak berkas ditulis dalam bahasa Melayu dan Arab.
               Untuk berkas ini digunakan pengantar dan nomor inventaris 4: 6-12; 34-35; 59; 63; 65.
               Catatan: berkas-berkas Westenenk tersimpan juga pada keluarga dan, yang selama ini pada
               Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde / KITLV di Leiden, mulai 1 Juli 2014
               dipindahkan ke Universiteitsbibliotheek / UB di Leiden. Demikian juga dengan berkas-
               berkasnya yang semula berada di Koninklijk Instituut voor de Tropen / KIT di Amsterdam,
               telah dipindahkan ke Universiteitsbibliotheek / UB di Leiden.


                                                                                                        79
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85