Page 32 - Buku Referensi Bencana Tanah Longsor Penyebab dan Potensi Longsor
P. 32
19
ekonomi, dan lingkungan yang mengakibatkan menurunnya
kemampuan dalam menghadapi bahaya (hazard).
Kemampuan/kapasitas (capacity) adalah penguasaan
terhadap sumber daya, teknologi, cara, dan kekuatan yang
dimiliki masyarakat, yang memungkinkan mereka untuk
mempersiapkan diri, mencegah, menjinakkan,
menanggulangi, mempertahankan diri dalam menghadapi
ancaman bencana, serta dengan cepat memulihkan diri dari
akibat bencana.
3.1. Tanah Longsor
Skempton dan Hutchinson (1969), tanah longsor atau gerakan
tanah didefinisikan sebagai gerakan menuruni lereng oleh massa
tanah dan atau batuan penyusun lereng tersebut. Menurut Arsyad
(1989: 31) Longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu
volume di atas suatu lapisan agak kedap air yang jenuh air. Dalam
hal ini lapisan terdiri dari tanah liat atau mengandung kadar tanah
liat tinggi dan juga dapat berupa lapisan batuan seperti napal liat
(clay shale) setelah jenuh air akan bertindak sebagai peluncur.
Cruden dan Varnes (1996) mengklasifikasikan pergerakan
lereng berdasarkan materialnya yang dibagi menjadi batuan, tanah,
dan debris. Batuan adalah material kasar yang terikat dan berada
pada lapisan bawah. Tanah adalah material yang lebih dari 80%-
nya berukuran kurang dari 2mm, sedangkan debris mengandung
material kasar yang 20-80% dari partikelnya berukuran lebih dari
2mm.
Tanah longsor dapat menimbulkan kerusakan yang cukup
besar. Namun bahaya dan risiko terhadap longsor dapat
diminimalisir dengan adanya manajemen risiko yang baik,
berkelanjutan, dan informasi yang akurat tentang kejadian longsor.
Penggunaan pemetaan tingkat kerentanan longsor merupakan