Page 25 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 25

10. Hari Pendidikan Nasional

                       Ki  Hadjar  Dewantara  lahir  pada  2  Mei  1889  di  Yogyakarta.  Pada  waktu  belajar  di

               Europeesche Lagere School (SD bagi orang-orang Eropa di Yogyakarta), beliau mulai bangkit

               untuk memberikan pendidikan bagi rakyat banyak, karena di sekolah itu hanya untuk anak-
               anak  Eropa  dan  anak-anak  bangsawan.  Pengajarannyapun  sama  sekali  tidak  menyentuh

               kebudayaan  Indonesia.  Pendidikan  ELS  mengutamakan  kecerdasan  dan  kebendaan

               (intelektualisme dan materialisme).


                       Setelah  tamat  ELS,  Ki  Hadjar  Dewantara  memilih  Sekolah  Guru  (Kweek  School).
               Melelui sekolah itu beliau berniat untuk memberikan pendidikan bagi rakyat banyak.


                       Karena pengaruh dari Dr. Wahidin Sudirohusodo, setelah tamat Kweek School beliau

               melanjutkan  ke  Sekolah  Tinggi  Kedokteran  (STOVIA)  di  Jakarta.  Tetapi  perhatian  beliau

               kepada pendidikan rakyat tidak menjadi luntur.

                       Pada waktu Ki Hadjar Dewantara dibuang ke Negeri Belanda selama 6 tahun, beliau

               teringat  kembali  akan  keinginannya  untuk  mendidik  rakyat.  Di  antara  waktu

               pembuangannya  itu  beliau  menyempatkan  diri  belajar  tentang  keguruan,  dengan

               mengambil akta mengajar pada tahun 1915.

                       Sepulang dari pembuangannya di negeri Belanda, pada tahun 1919, maka Ki Hadjar

               Dewantara  menjadi  Panitera  Paguyuban/Perkumpulan  Slasa  Kliwonan.  Di  sana  beliau

               mendapat tugas untuk mendidik jiwa merdeka guna mencapai Indonesia merdeka. Melalui

               tugas itu beliau tuangkan gagasannya untuk mendirikan sekolah yang dapat dinikmati oleh
               rakyat  banyak,  yang  melestarikan  dan  mengembangkan  kebudayaan  Indonesia,  yang

               berwawasan kebangsaan Indonesia, dan yang dapat membangun jiwa merdeka. Didirikanlah

               Peguruan Tamansiswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta bersama dengan beberapa temannya.


                       Melalui Perguruan Tamansiswa itu Ki Hadjar Dewantara dapat memberi kesempatan
               pendidikan  kepada  rakyat  banyak.  Beliau  juga  mengganti  system  pendidikan  kolonial

               “regering – tucht en orde” dengan Tutwuri Handayani. Beliau menentang diberlakukannya

               Orderwijs  Ordonnantie/OO  tahun  1922.  Beliau  mengkonsepsikan  system  pendidikan
               nasional  Indonesia,  dan  beliau  diangkat  menjadi  Menteri  Pendidikan  Indonesia  yang

               pertama.





                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30