Page 27 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 27

11. Pendidikan Jiwa Merdeka


                       Pada  waktu  berdirinya  (di  masa  penjajahan)  Perguruan  Tamansiswa  bermaksud

               mendidik jiwa merdeka guna mencapai kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka
               Perguruan Tamansiswa mendidik jiwa merdeka guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional

               bangsa Indonesia, yaitu merdeka, berdaulat, bersaatu, adil dan makmur.


                       Jiwa merdeka adalah cara berpikir yang positif, berperasaan luhur dan indah, dan

               berkemauan mulia. Berpikir positif artinya memahami sesuatu secara obyektif sesuai apa
               adanya.  Segala  sesuatu  tidak  perlu  ditanggapi  dengan  kekhawatiran,  kecurigaan,  syirik,

               irihati,  issue,  gossip,  apalagi  fitnah.  Berperasaan  luhur  dan  indah  artinya  dalam

               mempertimbangkan  dan  menghayati  sesuatu  harus  didasari  petunjuk  Tuhan  menurut

               agamanya  dan  menyejahterakan  serta  membahagiakan  diri  dan  umat  manusia  pada

               umumnya. Berkemauan mulia adalah kemauan untuk hidup tertib damai (tata tentrem) dan
               salam bahagia (karta raharja).


                       Melalui cara berpikir yang positif, berperasaan yang luhur dan indah, berkemauan

               mulia, akan menghasilkan perbuatan yang terpuji yaitu perbuatan yang berguna bagi diri

               sendiri,  bagi  Tuhannya,  bagi  sesame  manusia,  serta  bagi  kelestarian  dan  perkembangan
               alam sekitar. Orang yang merdeka jiwanya akan merdeka juga raganya, dan merdeka pula

               perbuatannya.


                       Ada 10 fatwa jiwa merdeka menurut Ki Hadjar Dewantara:

                   1.  Lawan Sastra Ngesti Mulya. Artinya orang yang merdeka selalu berpedoman bahwa

                       dengan  ilmu  dicapai  kebahagiaan.  Karena  itu  orang  yang  hidup  merdeka  selalu

                       menuntut ilmu sepanjang hayat.

                   2.  Suci Tata Ngesti Tunggal. Artinya orang yang merdeka berpedoman bahwa “dengan

                       ikhlas/rela  berkorban  dan  swadisiplin  dicapai  kesatuan,  persatuan  dan
                       kesempurnaan”. Orang yang hidup merdeka selalu bersikap ikhlas, rela berkorban,

                       disiplin,  mengupayakan  kesatuan  persatuan,  dan  mengupayakan  hasil  kerjanya

                       sesempurna mungkin.
                   3.  Hidup tertib damai. Tertib teratur, tertata, dan rapih. Damai tidak suka bermusuhan,

                       selalu bersahabat. Orang yang merdeka hidupnya selalu tertib, disiplin, teratur, rapi,

                       dan selalu bersahabat dengan sesama manusia.


                                                           26
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32