Page 31 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 31
12. Pendidikan Budi Pekerti
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa terdiri dari jiwa dan raga. Jiwa
menghasilkan buah pikiran, perasaan, dan kemauan. Sedangkan raga menghasilkan
perbuataan atau pekerti. Jiwa yang masak (budi) menghasilkan pekerti yang baik. Dan jiwa
yang belum masak menghasilkan pekerti yang merugikan diri sendiri ataupun
lingkungannya. Agar pekerti menjadi baik diperlukan budi yang baik. Dan agar budi menjadi
baik diperlukan pendidikan budi pekerti yang baik juga.
Pendidikan budi pekerti adalah proses mempertajam daya cipta, rasa dan karsa
manusia, agar mereka mampu berpikiran positif, berperasaan indah, dan bekemauan luhur.
Melalui pendidikan budi pekertai diharapkan adanya perbuatan-perbuatan manusia yang
baik, benar, adil, indah, dan yang dapat memajukan hidup dan penghidupan manusia.
Berpikiran positif adalah pemahaman untuk memajukan, seperti: membangun,
memberdayakan, mempersatukan, menertibkan, mendamaikan, menyejahterakan dan
sebagainha. Lawannya adalah pikiran negatif seperti: merusak, menelantarkan, memecah
belah, memporak-porandakan, mengadu domba, menyengsarakan dan sebagainya.
Berperasaan indah adalah menghayati sesuatu didasari nilai, norma dan moral yang
etis (sopan) dan estetis (indah) serta menyenangkan. ContohL: bagaimana melihaat,
mendengar, berbicara, makan, menggunakan tangan, menggunakan kaki, merawat rambut,
berpakaian dsb. yang sopan dan menyenangkan.
Berkemauan yang luhur adalah kemauan berhubungan dengan Tuhan, dengan
sesame manusia, dan dengan benda-benda alam yang baik, benar, dan adil menurut
perintah agama dan budaya bangsanya.
Pelaksanaan pendidikan budi pekerti dimasukkkan dalam kegiaatan belajar dan
mengajar secara formal, yaitu diselipkan pada tiap mata pelajaran. Juga dimasukkan pada
kegiatan belajar mengajar secara nonformal beruopa bahan kursus, ceramah, sarasehan,
seminar dsb. Juga pada jalur pendidikan informal berupa bahan nasehat, penggunaan tata
tertib, peraturan dan sebagainya. Materi pendidikan budi pekerti diambil dari agama dan
budaya.
Bahan diskusi:
30