Page 46 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 46
5. Teori TRIKON
TRIKON merupakan singkatan dari istilah kontinyu, konvergen, dan konsentris. Teori
TRIKON ditemukan oleh Ki Hadjar Dewantara untuk melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan nasional Indonesia.
Kontinyu artinya dalam melestarikan kebudayaan asli Indonesia kita harus terus
menerus dan berkesinambungan menjaganya. Teori Kebudayaan itu dilaksanakan dengan
memasukkan mata pelajaran muatan local, melakukan upacara-upacara adat, mementaskan
kesenian daerah dan lain-lain.
Konvergen artinya dalam upaya mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia,
kita harus memadukannya dengan kebudayaan asing yang dipandang dapat memajukan
bangsa Indonesia. Dalam memadukan itu (konvergensi) dilakukan dengan memilih dan
memilah kebudayaan yang sesuai dengan kelpribadian Pancasila (selektif) dan
pemaduannyapun tidak dipaksakan (adaptif).
Konsentris artinya dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia, kita harus
berusaha menyatukan kebudayaan nasional kita dengan kebudayaan dunia (globalisasi)
dengan catatan harus tetap berpegang dan berpedoman dengan ciri khas kepribadian
bangsa Indonesia dengan berasaskan Pancasila.
Teori TRIKON ini dapat diterapkan dalam semua unsur kebudayaan, baik yang
berupa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa (IMTAQ), etika Susila, estetika dan seni, maupun ketrampilan hidup (life
skill).
Melalui penggunaan teori TRIKON, dimaksudkan agar dalam upaya mewujudkan
masyarakat tertib damai dan mewujudkan hidup yang salam bahagia bangsa Indonesia
dapat duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia, serta
dapat memiliki kemajuan atau kehidupan modern yang tetap berada dan berpijak di atas
kepribadian Pancasila.
Bahan diskusi:
1. Apa kepanjangan TRIKON dan apa kegunaan dari teori yang ditemukan oleh Ki
Hadjar Dewantara tersebut?
45